Apa itu Inflasi? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Ekonomi merupakan salah satu instrumen yang sangat penting bagi suatu negara. Hal tersebut dapat memengaruhi kesejahteraan masyarakatnya secara menyeluruh.
Selain itu, negara juga berperan penting dalam menjaga kestabilan ekonomi. Perlu diperhatikan juga bahwa terdapat berbagai masalah yang mungkin dihadapi dan memengaruhi keadaan ekonomi suatu negara.
Salah satunya adalah inflasi. Permasalahan ini cukup rentan terjadi karena meliputi berbagai sektor perekonomian. Mulai dari unit usaha, mata uang, hingga suku bunga.
Maka dari itu, kali ini Katadata.co.id ingin menjawab pertanyaan tentang apa itu inflasi. Tak hanya itu, di bawah ini juga terdapat penjelasan mengenai faktor yang memengaruhi serta cara menangani inflasi.
Apa itu Inflasi?
Bank Indonesia mendefinisikan, inflasi adalah kecenderungan harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus menerus.
International Monetary Fund (IMF), yaitu organisasi PBB yang bergerak di bidang ekonomi juga mengajukan pendapatnya. Inflasi diartikan sebagai tingkat kenaikan harga selama periode waktu tertentu. Inflasi biasanya terjadi dalam cakupan yang luas, misalnya kenaikan harga secara keseluruhan yang dapat menyebabkan kenaikan biaya hidup di suatu negara.
Sementara itu, Dwi Eko Waluyo di dalam bukunya yang berjudul Teori Ekonomi Makro (2002) menerangkan, inflasi merupakan salah satu bentuk penyakit-penyakit ekonomi yang sering timbul dan dialami hampir di seluruh negara. Kecenderungan dari kenaikan harga-harga pada umumnya serta terjadi secara terus-menerus.
Winardi di dalam Kamus Ekonomi (1998) juga menjelaskan bahwa inflasi merupakan suatu periode pada masa tertentu, terjadi ketika kekuatan dalam membeli terhadap kesatuan moneter menurun. Inflasi juga dapat terjadi jika nilai uang yang didepositokan beredar lebih banyak dibanding jumlah barang atau jasa yang ditawarkan.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa inflasi adalah turunnya nilai mata uang yang menyebabkan naiknya harga-harga barang kebutuhan. Hal tersebut dikarenakan menurunnya jumlah uang yang beredar. Inflasi juga dapat menimbulkan turunnya suku bunga.
Jenis-jenis Inflasi
Supriyanto (2007) dan Suseno dan Aisyah (2009) turut menjelaskan bahwa inflasi memiliki beberapa jenis. Berikut ini adalah penjelasannya:
a. Inflasi berdasarkan tingkatannya
- Inflasi ringan di bawah 10% setahun
- Inflasi sedang antara 10-30% setahun
- Inflasi berat 30-100% setahun
- Hiperinflasi, tidak terkendali di atas 100% setahun.
b. Inflasi berdasarkan penyebabnya
- Demand inflation
Inflasi ini disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa. Peningkatan tersebut biasanya dipicu oleh pengeluaran pemerintah yang dibiayai oleh pencetakan uang, naiknya permintaan ekspor, serta naiknya pengeluaran investasi swasta akibat rendahnya tingkat kredit.
- Cost inflation
Jenis inflasi ini disebabkan oleh naiknya biaya produksi. Misalnya seperti meningkatnya biaya pengolahan bahan bakar dan menyebabkan harga BBM (bahan bakar minyak) yang turut melonjak.
c. Inflasi berdasarkan tempat asalnya
- Domestic inflation
Inflasi ini terjadi dan disebabkan oleh dalam negeri. Biasanya terjadi karena defisit pada anggaran belanja pemerintah. Lalu, hal tersebut akan berusaha diatasi dengan mencetak uang baru dan akan menyebabkan harga bahan dasar yang semakin mahal.
- Imported inflation
Inflasi ini terjadi dari luar negeri yang mengakibatkan naiknya harga barang impor. Biasanya terjadi karena tingginya biaya produksi barang di luar negeri atau kenaikan tarif impor barang.
Faktor yang Memengaruhi Inflasi
a. Faktor Permintaan (Demand Pull Inflation)
Inflasi ini disebabkan oleh naiknya permintaan akibat semakin banyak uang yang beredar dalam jangka pendek. Diketahui bahwa banyaknya uang yang beredar akan menyebabkan suku bunga menurun. Hal tersebut memicu meningkatnya jumlah konsumsi dan investasi. Tentu hal ini membuat harga naik secara menyeluruh.
Inflasi ini juga disebut inflasi permintaan. Suseno dan Aisyah (2009) mendefinisikan inflasi permintaan sebagai inflasi yang timbul sebagai hasil interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa domestic dalam jangka panjang. Adapun tekanan inflasi ini berasal dari sisi permintaan akan timbul jika permintaan agregat berbeda dengan penawaran agregat atau potensi output yang tersedia.
b. Faktor Penawaran (Cost Push Inflation/Supply Shock Inflation)
Inflasi juga dapat disebabkan oleh faktor penawaran yang mengakibatkan kenaikan harga penawaran terhadap suatu barang dan jasa. Termasuk juga barang yang akan diimpor. Dijelaskan juga bahwa inflasi penawaran dapat disebabkan oleh adanya kenaikan biaya produksi secara terus menerus.
Cara Menangani Inflasi
a. Kebijakan Fiskal
Cara menangani inflasi ini awalnya diperkenalkan konsepnya oleh ahli ekonomi Maynard Keynes. Ia menerangkan bahwa pemerintah suatu negara memiliki hak mengatur pengeluaran dan pemasukannya dengan menetapkan pajak dan membuat kebijakan demi ekonomi makro negara.
Kebijakan fiskal juga didefinisikan sebagai kebijakan yang diambil pemerintah demi menjaga pemasukan dan pengeluaran negara tetap stabil sehingga perekonomian negara bisa bertumbuh baik.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menjelaskan bahwa kebijakan fiskal adalah kebijakan tentang perpajakan, penerimaan, utang piutang, dan belanja pemerintah dengan tujuan ekonomi tertentu.
Dijelaskan juga bahwa kebijakan fiskal di Indonesia sudah mulai diterapkan sejak zaman kolonial Belanda. Hingga sekarang, pihak yang berwenang untuk mengatur kebijakan fiskal adalah Kementerian Keuangan Republik Indonesia bersama Presiden.
b. Kebijakan Nonmoneter dan Nonfiskal
Kebijakan ini tidak berhubungan dengan finansial secara mendasar maupun menyeluruh. Kebijakan non moneter dapat diterapkan dengan mendorong unit usaha untuk meningkatkan hasil produksi. Selain itu, bisa juga dilakukan upaya dengan menekan tingkat upah untuk menjaga kestabilan buruh dalam menjangkau harga barang-barang agar tidak terjadi inflasi.
Demikian penjelasan lengkap tentang pertanyaan apa itu inflasi? Selain itu, juga ada pembahasan lengkap mengenai jenis, faktor yang memengaruhi, serta cara menanganinya.