Andika Perkasa, Eks Panglima TNI Orang Dekat Presiden Jokowi
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah secara resmi memberhentikan Andika Perkasa secara terhormat pada Selasa (13/12/2022) sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ini menutup karier militer Andika yang telah dibangun sejak 1980-an dan diwarnai dengan kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Andika menjabat sebagai Panglima TNI antara 17 November 2021 dan 13 Desember 2022. DPR memberhentikan Andika karena ia sudah memasuki masa pensiun. Laksamana Yudo Margono kemudian menggantikan Andika untuk memimpin TNI.
(Baca: Pensiun Sebagai Panglima TNI, Andika Perkasa Berpotensi Masuk Kabinet?)
Karier militer Andika berawal dari Akademi Militer (Akmil) pada 1987. Akmil merupakan sekolah pendidikan TNI Angkatan Darat yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah.
Pendidikan Andika tidak berhenti di Akmil. Pria berusia 57 tahun itu telah memperoleh gelar sarjana ekonomi dari Universitas Terbuka. Dia juga telah memperoleh tiga gelar master dari Norwich University, National Defense University, dan Harvard University di Amerika Serikat (AS). Pada 2005, Andika memperoleh gelar doktor dari The George Washington University di AS.
Andika menghabiskan 12 tahun karier militernya di Komando Pasukan Khusus (Kopassus), yang merupakan bagian dari Komando Utama (Kotama) TNI AD. Saat memulai kariernya di korps baret merah tersebut, Andika berpangkat Letnan Dua dan menjadi Komandan Peloton Grup 2/Para Komando. Pada 1999, Andika telah menjadi Mayor.
Popularitas Andika melonjak saat dia menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Danpaspampres) antara 2014 dan 2016. Andika dengan demikian memperoleh promosi untuk menjadi seorang Mayor Jenderal (Mayjen).
Sebagai bagian dari Badan Pelaksana Pusat TNI, Paspampres bertugas untuk melakukan pengamanan jarak dekat setiap saat untuk Presiden dan Wakil Presiden. Pasukan ini juga mengamankan mantan Presiden dan mantan Wakil Presiden, serta tamu negara setara kepala negara atau pemerintahan.
Pengangkatan Andika sebagai Danpaspampres mengawali kedekatan antara dia dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Andika kemudian memanjat tangga karier militer lebih jauh lagi pada 2018, ketika dia menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Dengan pangkat Letnan Jenderal, ini menempatkan dia satu langkah lebih dekat ke kepemimpinan TNI AD.
Tidak lama setelah menjadi Pangkostrad, Andika akhirnya berhasil menjadi Jenderal dan menjadi Kepala Staf TNI AD (KASAD atau KSAD) pada November 2018. Ini menempatkan Andika ke dalam antrean calon pemimpin TNI.
Pada November 2021, karier militer Andika akhirnya berhasil memuncak seiring dengan terpilihnya dia sebagai Panglima TNI. Pengangkatan Andika menandai kelanjutan hubungan eratnya dengan Presiden Jokowi yang telah dibangun sejak 2014.
(Baca: Pemilihan Panglima TNI Dinilai Lebih karena Faktor Kedekatan Jokowi)
Andika telah menarik perhatian publik karena kekayaannya. Mantan Panglima TNI ini melaporkan bahwa kekayaannya mencapai Rp182,6 miliar, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2021 dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ini 2,5 kali lebih tinggi dari kekayaan Presiden Jokowi.
Menjelang Pemilihan Presiden 2024, Andika juga masuk ke dalam berbagai jajak pendapat calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres). Namun dalam jajak pendapat yang menyimulasikan 33 politisi, Andika memperoleh hanya 0,4% pangsa suara. Ini berdasarkan survei terhadap 1.220 responden antara 30 Oktober dan 5 November 2022 dari lembaga riset Indikator.