Palari Films, Rumah Produksi di Balik Kontroversi Dear David

Amelia Yesidora
13 Februari 2023, 17:01
Film Dear David yang tayang di Netflix
Youtube Netflix Indonesia
Film Dear David yang tayang di Netflix

Meiske Taurisia mulanya tidak memiliki latar belakang di bidang film. Dari laman LinkedInnya,  ia lulus pendidikan tinggi dengan gelar Sarjana Arsitektur dari Universitas Parahyangan serta Desain Tekstil dari Institut Teknologi Bandung.

Ia pun melanjutkan pendidikan master di bidang desain fashion serta perencanaan dan kebijakan publik. Keterlibatan perdananya dalam sebuah film adalah sebagai desainer kostum film Garasi (2006) karya Mira Lesmana. Di film ini ia bertemu Edwin, yang kini menjadi direktur di Palari Films. 

Pada 2008, Meiske membuka babak baru. Ia menjadi produser film Babi Buta yang Ingin Terbang (2008). Sedangkan Edwin menjadi sutradara. Meiske pun terjun ke ranah film alternatif hingga mendirikan Palari Films.

Sementara, Muhammad Zaidy alias Eddy sudah terjun di industri film dari awal kariernya. Ia memulai kariernya sebagai produsen di Amerika Serikat sampai akhirnya kembali ke Indonesia pada 2015. 

Film pertamanya di Indonesia adalah Athirah (2015). Di sini Eddy sebagai co-producer bersama Mira Lesmana. Setahun berselang, ia pun mendirikan rumah produksinya, Palari Films, bersama Meiske.

Tokoh ketiga di Palari Films adalah Edwin. Ia adalah sutradara, produser, dan penulis skenario. Dalam laman Palari Films, karyanya sudah malang melintang di festival film mancanegara. Pada 2005 filmnya yang berjudul Kara, Anak Sebatang Pohon tayang di Festival Cannes, Prancis.

Kemudian, ada Irin Junirman yang berkarier di pertelevisian Indonesia sejak 2000. Ia bergabung di Palari Films sejak 2019 sebagai Chief Operation dan Film & Digital Producer.

Ali & Ratu Ratu Queens
Ali & Ratu Ratu Queens (conochannelfeunj.com)

Industri Film Butuh Strategi Baru

Dalam wawancara dengan Whiteboard Journal, Muhammad Zaidy mengatakan tantangan utama yang dialami Palari Films adalah strategi menjangkau penonton lebih luas. Perusahaan tidak ingin hanya masuk di niche market. 

“Artinya, tantangannya itu menghadapi kompetisi di dalam industri. Mengingat dengan tumbuhnya industri film di Indonesia, semakin banyak juga film yang diproduksi,” ujar Zaidy. 

Hingga kini, Palari Films sudah memproduksi lima film panjang fiksi. Mulai dari Posesif (2017), Aruna & Lidahnya (2018), Ali & Ratu Ratu Queens (2021), Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021), dan Dear David.

Selain film panjang fiksi, ada satu antologi film pendek yang sudah dirilis Palari Films pada 2022. Antologi berjudul Piknik Pesona ini terdiri dari 10 film pendek arahan 10 sutradara yang menceritakan keragaman budaya Indonesia dari sudut pandang dan genre yang berbeda. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...