Mengenal Koalisi Indonesia Bersatu, Terancam Pecah Kongsi?
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menghadapi tantangan setelah salah satu anggotanya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024. Anggota koalisi lainnya, yaitu Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Amanat Nasional (PAN), belum membuat keputusan serupa.
Keputusan mengusung kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu berkaitan dengan elektabilitasnya yang tinggi dan latar belakang keluarganya yang terafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU). PDIP sebelumnya telah mengumumkan Ganjar sebagai capres.
“Bismillahirahmanirahim, Partai Persatuan Pembangunan memutuskan Bapak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden Republik Indonesia,” kata pelaksana tugas ketua umum PPP Muhammad Mardiono di Yogyakarta pada Rabu (26/4).
Juru bicara Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan, KIB tengah menghadapi ujian usai PDIP menetapkan Ganjar sebagai calon presiden. Namun, partai pohon beringin itu telah mengantisipasi kemungkinan koalisi ini bubar.
Profil Koalisi Indonesia Bersatu
Partai Golkar, PAN, dan PPP mengawali pembentukan KIB dari pertemuan para pemimpinnya di Jakarta Pusat pada Mei 2022. Airlangga Hartarto mewakili Partai Golkar, Zulkifli Hasan mewakili PAN, dan Suharso Monoarfa mewakili PPP dalam pertemuan tersebut.
Bersatu dalam nama koalisi ini mewakili lambang dari masing-masing partai anggotanya, yaitu pohon beringin untuk Partai Golkar, matahari atau surya untuk PAN, dan ka’bah atau baitullah untuk PPP.
KIB telah memenuhi salah satu syarat untuk mengusung calon presiden, yaitu menguasai setidaknya 20% kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ketiga partai ini menguasai 25,73% kursi di majelis rendah tersebut.
Meskipun belum mengeluarkan deklarasi, KIB telah terafiliasi dengan sejumlah calon presiden dan calon wakil presiden potensial. Partai Golkar masih mempertahankan keputusan untuk mengusung ketua umumnya, Airlangga, sebagai calon presiden.
Untuk calon wakil presiden, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merupakan kandidat potensial. Ia baru saja bergabung ke partai pohon beringin itu pada awal 2023. Di sisi lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga merupakan kandidat potensial yang dikabarkan akan bergabung ke PPP.
Menurut Mardiono, PPP akan berusaha untuk menyumbangkan kadernya sebagai calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar dalam Pilpres 2024. Partai berlambang ka’bah itu pernah menyumbangkan kadernya, Hamzah Haz, sebagai wakil presiden untuk ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menjabat Presiden antara 2001 dan 2004.