Profil Prajogo Pangestu, Orang Terkaya RI Pernah Jadi Sopir Angkot

Nur Hana Putri Nabila
13 November 2023, 11:25
Profil Prajogo Pangestu, Orang Terkaya RI Pernah Jadi Supir Angkot
Barito-pasific.com
Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes, menyalip Low Tuck Kwong, pemilik Bayan Resources dan Hartono bersaudara pemilk Djarum.

Taipan asal Indonesia, Prajogo Pangestu menyalip posisi raja batu bara Low Tuck Kwong, Robert Budi Hartono, dan Michael Hartono sebagai orang terkaya nomor satu di Indonesia. 

Menurut data Forbes Real Time Billionaire-List yang diakses pada Senin (13/11), Prajogo Pangestu memiliki nilai kekayaan bersih sebanyak US$ 37,4 miliar atau setara dengan Rp 585,44 triliun (kurs Rp 15.653 per dolar AS). Adapun pada siang ini, putra pedagang karet itu masuk ke posisi 100 besar orang terkaya di dunia, tepatnya ada di posisi ke-32.

Di posisi kedua, orang terkaya di Indonesia versi Forbes mencatat nama pemilik perusahaan tambang batu bara, PT Bayan Resources Tbk (BYAN), Low Tuck Kwong dengan total kekayaan US$ 26,5 miliar atau sebanyak Rp 414,79 triliun. Posisi Low Tuck Kwong turun menjadi urutan ke-53 orang paling kaya di dunia.

Disusul pemilik Grup Djarum, Robert Budi Hartono yang berada di posisi ketiga dengan nilai kekayaan bersih mencapai US$ 24,3 miliar atau Rp 380,35 triliun. Sedangkan Michael Hartono di posisi keempat dengan kekayaan bersih mencapai US$ 23,2 miliar atau sebesar Rp 363,14 triliun.  

Profil Prajogo Pangestu

Pria bernama asli Phang Djoem Phen ini lahir di Kalimantan Barat pada 13 Mei 1944. Dirinya tumbuh di keluarga yang kurang mampu, bahkan hanya mengenyam pendidikan sampai tingkat menengah pertama atau SMP. Prajogo datang ke Jakarta untuk mengadu nasib, namun dirinya tidak kunjung mendapatkan pekerjaan. 

Meski demikian, dirinya tidak putus asa dan memutuskan kembali ke Kalimantan untuk bekerja menjadi sopir angkutan umum. Selama melakoni pekerjaannya menjadi supir, Prajogo bersosialisasi dengan Bong Sun On yaitu pengusaha kayu dari Malaysia pada 1960. Dia ditarik untuk bergabung bersama Bong Sun On di PT Djajanti Group dan selama tujuh tahun mengabdi, dirinya naik jabatan menjadi general manager Pabrik Plywood Nusantara di Gresik.

Seiring berjalannya waktu, Prajogo Pangestu keluar dari pekerjaannya dan memulai bisnis perkayuan pada akhir 1970-an. Perusahaannya Barito Pacific Timber mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1993. Namun perusahaan berganti nama menjadi PT Barito Pacific Tbk (BRPT) atau setelah mengurangi bisnis perkayuannya pada tahun 2007. Pada tahun 2007 Barito Pacific mengakuisisi 70% perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. 

Prajogo Pangestu
Prajogo Pangestu (Arief Kamaludin|KATADATA)

Pada tahun 2011 Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Thaioil mengakuisisi 15% saham Chandra Asri pada Juli 2021. Adapun, Barito Group kini dijalankan generasi anaknya yaitu Agus Salim Pangestu. Pada Maret 2022, kantor keluarga Pangestu mengambil alih produsen energi panas Star Energy, dengan mengakuisisi 33% saham dari BCPG Thailand seharga US$ 440 juta. 

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...