Profil Bongbong Marcos yang Gaya Kampanyenya Dianggap Ditiru Prabowo

Safrezi Fitra
29 November 2023, 14:44
bongbong marcos, profil bongbong marcos, prabowo gemoy, gemoy, kampanye prabowo mirip bongbong marcos
Youtube/ @bongbongmarcos
Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos/ Bongbong Marcos

Terpilihnya Bongbong atau Marcos Junior adalah puncak upaya keluarga Marcos selama satu dekade untuk bangkit dan meraih kejayaan politik. Setelah kasus korupsinya terbongkar, keluarga ini terpuruk setelah kekuasaan Marcos berakhir. Marcos, istrinya, dan anak-anaknya, termasuk Bongbong, menyelamatkan diri ke Hawai.

Sekembalinya ke Filipina pada 1991, Bongbong mulai berjuang untuk mengubah citra ayahnya. Masa kepemimpinan ayahnya disebut sebagai masa keemasan, pertumbuhan, dan kesejahteraan Filipina. Saat pelantikan, Bongbong menyampaikan pidatonya dengan menyanjung ayahnya, mendiang diktator Ferdinand Marcos, yang menguasai Filipina selama dua dekade dengan tangan besi.

Marcos Senior pernah memberlakukan undang-undang darurat sehingga praktis mengendalikan pengadilan, dunia bisnis, serta media. Selama dia berkuasa, militer dan kepolisian banyak melakukan penangkapan serta menyiksa ribuan orang yang dianggap oposisi politik dan menentang kekuasaannya. Banyak di antara mereka yang kemudian dibunuh.

Meski begitu, Bongbong berulang kali menyerukan kalimat persatuan nasional, yang selalu didengungkan selama berkampanye. Dia juga meminta khalayak untuk tidak menatap masa lalu dengan amarah atau nostalgia. Ironisnya, kampanye andalan Bongbong justru adalah nostalgia.

Dalam beberapa tahun terakhir sebelum Bongbong mencalonkan diri menjadi Presiden Filipina, ratusan video yang diedit secara manipulatif diunggah dan dibagikan berulang-ulang di platfom-platform media sosial.

Kampanye media sosial keluarga Marcos memperlihatkan kepada publik bahwa Filipina merupakan negara sejahtera dan tanpa kejahatan ketika Ferdinand Marcos memerintah. Padahal, undang-undang darurat yang dibuat Marcos yang sarat dengan pelanggaran HAM, korupsi, dan ekonomi yang nyaris hancur.

Melalui kampanye media sosial ini Bongbong mampu meyakinkan jutaan warga Filipina, khususnya pemilih muda yang tidak merasakan masa kediktatoran Marcos. Kritik dan tudingan terhadap keluarga Marcos setelah kejatuhan Ferdinand Marcos dianggap tidak adil serta kisah-kisah mengenai keserakahan mereka tidak benar.

Gabungan pencari fakta, Tsek.ph, menemukan hingga akhir April 2022, sebanyak 92% disinformasi di dunia maya mengenai kampanye Marcos berisi sanjungan terhadap Bongbong. Namun, Bongbong membantah bahwa dirinya menjalankan strategi kampanye misinformasi.

Kemenangan Bongbong Marcos juga dibarengi dengan kemenangan Sara Duterte yang menjadi wakil presiden dengan perolehan 32% suara. Sara Duterte adalah putri Rodrigo Duterte, Presiden Filipina periode sebelumnya. Hal ini praktis menyatukan dua dinasti politik—keluarga Marcos di bagian utara Filipina dan keluarga Duterte di Kepulauan Mindanao, bagian selatan Filipina.

Setelah dirinya terpilih menjadi Presiden Filipina ke-17, Bongbong Marcos memilih Indonesia menjadi negara pertama kunjungan kenegaraannya. Bongbong menyebut alasannya memilih Indonesia karena kedekatan antara Indonesia dan Filipina, baik dari segi lokasi geografis maupun budaya.

Bongbong meyakini pertemuannya dengan Jokowi dan delegasi diharapkan membawa pengaruh positif dalam kemitraan kuat untuk kedua negara perlahan keluar dari sulitnya perekonomian pascapandemi COVID-19. Bongbong disambut baik oleh Presiden Jokowi di Istana Bogor, Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...