Profil Gabriel Attal, PM Prancis Gay dan Dianggap Anti-Islam

Safrezi Fitra
11 Januari 2024, 16:52
Gabriel Attal, profil gabriel attal, perdana menteri prancis, prancis, lgbt, gay, perdana menteri termuda, anti islam
PBS.org
Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal

Dia kemudian ditunjuk sebagai menteri junior di kementerian keuangan dan kemudian menteri pendidikan pada tahun 2023. Banyak yang menilai Attal sebagai salah satu menteri kabinet Macron yang paling cerdas dan komunikator yang lancar.

PM Prancis Pertama yang Mengaku Gay

Attal juga merupakan Perdana Menteri pertama yang pernah menyatakan dirinya sebagai gay. "Dia adalah perdana menteri Prancis pertama yang secara terbuka mengaku gay," tulis media Reuters dan New York Post setelah Attal resmi menjadi PM Prancis.

Seperti dikutip Politico, pada 2018 Gabriel Attal lalu secara terbuka mengungkapkan bahwa ia adalah seorang gay alias penyuka sesama jenis.

Attal juga pernah mengumumkan hubungannya dengan Stéphane Séjourné, mantan penasihat politik Macron. Politico menambahkan bahwa meskipun keduanya tidak lagi dekat, namun mereka tidak pernah secara terbuka mengonfirmasi perpisahan hubungan mereka.

Gabriel Attal Dianggap Anti-Islam

Sebelum menjadi PM, Attal menjabat sebagai Menteri Pendidikan Prancis. Selama menjabat, ia pernah menerapkan larangan memakai pakaian muslim, abaya, di lingkungan sekolah negeri.

"Tidak akan lagi mungkin untuk mengenakan abaya di sekolah," ucap Attal kepada stasiun televisi TF1 pada Agustus 2023.

Attal menilai penggunaan pakaian tradisional perempuan Muslim itu melanggar hukum sekuler yang ketat di Prancis, terutama dalam pendidikan. Larangan ini ditetapkan setelah debat salam berbulan-bulan di tingkat parlemen soal penggunaan abaya di sekolah-sekolah Prancis.

Sejumlah laporan muncul bahwa penggunaan abaya di sekolah semakin banyak dan hal ini membuat ketegangan di sekolah antara guru dan orang tua murid. Di Prancis ada sekitar 3,35 juta umat muslim, dari total 67,75 juta penduduk negara tersebut.

Aturan yang memicu gelombang protes masyarakat, terutama Muslim. Meski begitu, kebijakan ini justru malah meningkatkan popularitas dirinya di kalangan pemilih konservatif meskipun ia berasal dari sayap kiri.


Meski dianggap kontroversial karena mengaku gay dan anti-islam, profil Gabriel Attal justru populer di negaranya. Attal memuji pengangkatannya sebagai simbol keberanian dan gerakan baru. "Prancis tidak akan pernah identik dengan kemunduran, Prancis akan identik dengan transformasi, Prancis akan identik dengan keberanian," ujar Attal.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...