Sejarah KTT ASEAN, Forum Negara Asia Tenggara dan Hasil Deklarasinya
Deklarasi KTT ASEAN
KTT ASEAN telah menghasilkan beragam keputusan yang memperdalam dan memperluas integrasi kawasan ini. Pada KTT ke-5 pada 1995, para pemimpin negara ASEAN mulai membahas aksesi Kamboja, Laos, dan Vietnam. Vietnam bergabung pada 1995, Laos pada 1997, dan Kamboja pada 1999.
KTT ke-9 pada 2003 menghasilkan konsep Komunitas ASEAN, yang terdiri dari komunitas keamanan, komunitas ekonomi, dan komunitas sosial-budaya. Komunitas ekonomi, misalnya, mencerminkan visi untuk menciptakan pasar tunggal ASEAN yang melibatkan pergerakan bebas barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja.
Negara-negara anggota juga menggunakan KTT ASEAN untuk menetapkan perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara mitra. Pada pertemuan ke-14 pada 2009, ASEAN menetapkan perjanjian perdagangan bebas dengan Australia dan New Zealand atau AANZFTA.
Pada November 2022, KTT ke-40 dan 41 menjadi sarana bagi para pemimpin untuk menolak junta militer Myanmar dengan melarang kehadiran perwakilannya. Penolakan ini muncul setelah junta militer Myanmar tidak patuh terhadap konsensus lima poin yang antara para pemimpin ASEAN dan pemimpinnya.
KTT tersebut juga menjadi momen historis bagi ASEAN karena para pemimpin akhirnya menerima Timor Timur sebagai negara anggota ke-11 “secara prinsip” atau “in principle.” Proses aksesi yang telah memakan 11 tahun ini akan masuk ke tahap berikutnya dalam KTT yang diselenggarakan oleh Indonesia pada Mei 2023.
Di samping pertemuan formal, ASEAN juga memiliki KTT tidak resmi dan luar biasa. Sejauh ini, organisasi regional itu telah menyelenggarakan empat KTT resmi dan satu KTT luar biasa. Pada 2020, misalnya, Vietnam sebagai ketua ASEAN saat itu memutuskan untuk mengadakan KTT khusus yang membahas pandemi COVID-19.
Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.
Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.
Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.
#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData