Menilik Sejarah Perkembangan Kendaraan Listrik di Dunia
Perkembangan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) global kian pesat memasuki dekade ketiga abad ke-21. Tercatat beberapa model EV canggih dikeluarkan beberapa pabrikan otomotif global.
Beberapa model kendaraan listrik mewarnai pasar otomotif global, seperti Tesla Model S, Model 3, Model X, dan Model Y. Kemudian, Nissan Leaf, Jaguar I-PACE, BMW i3 dan i8, serta Hyundai Kona Electric dan Ioniq Electric.
Menilik ke belakang, perkembangan kendaraan listrik tidak muncul begitu saja. Melainkan telah berjalan ratusan tahun, sejak akhir abad ke-19. Beberapa model EV diperkenalkan sejak 1828, mulai dari model mobil listrik skala kecil Ányos Jedlik, hingga prototipe kereta bertenaga listrik Robert Anderson.
Awal Mula Perkembangan Kendaraan Listrik
Dilansir dari The Guardian, konsep kendaraan listrik sudah ada sejak abad ke-19, ketika para penemu seperti Ányos Jedlik, Thomas Davenport, dan Robert Anderson bereksperimen dengan konsep motor listrik skala kecil sejak 1800-an.
Perkembangan kendaraan listrik semakin pesat di pertengahan abad ke-19, ketika fisikawan asal Perancis, Gaston Planté, menemukan baterai timbal-asam pada 1859. Meski demikian, konsep kendaraan listrik fungsional baru terwujud di akhir abad ke-19, dan terus berlanjut hingga awal abad ke-20.
1. Titik Awal Pengembangan Kendaraan Listrik
Kendaraan listrik pertama yang berhasil diuji coba, adalah kreasi dari penemu Perancis Gustave Trouvé. Pada 1880 ia meningkatkan efisiensi motor listrik kecil yang dikembangkan oleh Siemens, dari desain yang dibeli dari Johann Kravogl pada 1867, dan menggunakan baterai isi ulang yang baru dikembangkan.
Trouvé lalu memasangkan motor listrik tersebut ke sepeda roda tiga merek James Starley, sehingga menciptakan kendaraan listrik pertama di dunia. Kendaraan listrik ini diuji pada 19 April 1881 di sepanjang Rue Valois di pusat kota Paris.
Namun, titik awal pesatnya perkembangan kendaraan listrik baru tercapai pada 1884, ketika Thomas Parker, seorang penemu asal Inggris, menjadi terkenal karena melakukan elektrifikasi trem dan berkontribusi pada pengembangan salah satu kendaraan listrik fungsional paling awal, di Wolverhampton, Inggris.
Kemajuan yang dicapai oleh Parker segera diikuti dengan munculnya kendaraan listrik Flocken Elektrowagen, yang dibuat oleh Andreas Flocken di Jerman pada 1889. Ini merupakan momen penting, karena menunjukkan adanya potensi penggerak listrik untuk transportasi praktis.
Pada abad ke-19 kendaraan listrik mendapatkan ruang untuk tumbuh, karena perkembangan kendaraan berbasis uap dan bahan bakar minyak (BBM) tidak populer. Pasalnya, kendaraan berbasis uap menimbulkan polusi, sementara kendaraan berbasis BBM saat itu harus dinyalakan secara manual, dengan memutar tuas yang berada di depan.
2. Masa Keemasan Perkembangan Kendaraan Listrik
Mengutip energy.gov, akhir dekade Abad ke-19 dan awal abad ke-20 menjadi periode perkembangan kendaraan listrik berada di era keemasan. Sejak kemunculan Flocken Elektrowagen, berbagai tipe mobil listrik bermunculan, dengan kemampuan yang melebihi ekspektasi.
Beberapa kendaraan listrik berhasil memecahkan rekor kecepatan yang melampaui kendaraan berbasis uap dan BBM. Mobil listrik Jamais Contente yang dikendarai Camille Jenatzy misalnya, mampu mencapai kecepatan maksimal 105,88 km/jam pada 29 April 1899.
Contoh lainnya, adalah kendaraan listrik all-wheel drive buatan Ferdinand Porsche, yang ditenagai oleh motor di setiap hub, yang juga mencetak beberapa rekor di tangan pemiliknya E.W. Hart.
Bangkitnya Minat Publik Terhadap Kendaraan Listrik
Di Amerika Serikat (AS), kendaraan listrik pertama dikembangkan pada 1890-1891 oleh William Morrison dari Des Moines, Iowa. Kendaraan berkapasitas enam penumpang ini mampu mencapai kecepatan 23 km/jam.
Pada 1895 konsumen di AS mulai menaruh perhatian pada kendaraan listrik, setelah A.L. Ryker memperkenalkan sepeda roda tiga listrik pertama ke AS. Namun, pada saat itu negara-negara di Eropa telah menggunakan sepeda roda tiga, sepeda, dan mobil listrik selama hampir 15 tahun.
Mengutip Rare Historical Photos, minat terhadap kendaraan listrik kemudian semakin meningkat pesat, dimana taksi bertenaga baterai listrik mulai tersedia pada akhir abad ke-19.
Di London, Walter Bersey merancang armada taksi listrik dan memperkenalkannya pada 1897. Kendaraan listrik yang difungsikan sebagai taksi ini, mendapat julukan "Burung Kolibri", karena suara senandung khas yang muncul dari kendaraan ini.
Pada tahun yang sama, di New York City Samuel’s Electric Carriage and Wagon Company mulai mengoperasikan 12 taksi bendi listrik. Perusahaan ini beroperasi hingga 1898 dengan 62 taksi yang beroperasi. Akhirnya, perusahaan ini direformasi dan menjadi perusahaan kendaraan listrik.
Kendaraan listrik memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan pesaingnya di awal tahun 1900-an. Sebab, kendaraan ini tidak memiliki getaran, bau, dan kebisingan yang berhubungan dengan mobil BBM.
Kendaraan listrik juga tidak memerlukan pergantian gigi, serta lebih disukai karena tidak memerlukan tenaga manual untuk menghidupkannya. Ini mengacu pada engkol tangan untuk menghidupkan mesin mobil BBM.
Kendaraan listrik mendapatkan popularitas di kalangan pelanggan kaya yang menggunakannya sebagai city car, karena jangkauan terbatasnya terbukti tidak terlalu merugikan.
Faktor Pendukung Perkembangan Kendaraan Listrik
Penerimaan publik terhadap kendaraan listrik pada awalnya sedikit terhambat oleh kurangnya infrastruktur. Namun, pada 1912 banyak rumah yang tersambung dengan listrik, sehingga menyebabkan lonjakan popularitas mobil.
Di AS misalnya, pada dekade awal abad ke-20 sebanyak 40% mobil yang beredar menggunakan tenaga uap, 38% mobil listrik, dan 22% menggunakan bensin. Sebanyak 33.842 kendaraan listrik telah didaftarkan di AS, dan negara ini menjadi pengguna mobil listrik terbanyak. Penjualan mobil listrik mencapai puncaknya pada awal 1910-an.
Perkembangan kendaraan listrik di AS bisa pesat, karena keterlibatan inovator seperti Thomas Edison, salah satu penemu paling produktif di dunia. Ia berpendapat menganggap kendaraan listrik adalah teknologi yang unggul dan berupaya membangun baterai kendaraan listrik yang lebih baik. Melalui perusahaannya, Edison General Electric Company, ia juga memproduksi mobil listrik.
Untuk mengatasi terbatasnya jangkauan pengoperasian kendaraan listrik, dan kurangnya infrastruktur pengisian ulang, layanan baterai yang dapat ditukar pertama kali diusulkan pada awal 1896. Konsep ini pertama kali dipraktikkan oleh Hartford Electric Light Company melalui layanan baterai GeVeCo dan awalnya tersedia untuk truk listrik.
Pemilik kendaraan membeli kendaraannya dari General Vehicle Company, yakni anak usaha General Electric, tanpa baterai dan listriknya dibeli dari Hartford Electric melalui baterai yang dapat ditukar.
Pemiliknya membayar biaya variabel per mil dan biaya layanan bulanan untuk menutupi pemeliharaan dan penyimpanan truk. Baik kendaraan maupun baterai dimodifikasi untuk memfasilitasi pertukaran baterai yang cepat.
Layanan ini disediakan antara 1910 dan 1924. Selama periode tersebut, kendaraan listrik telah menempuh jarak lebih dari 6 juta mil. Mulai 1917, layanan sukses serupa dioperasikan di Chicago untuk pemilik mobil buatan Milburn Wagon Company, yang juga dapat membeli kendaraan tanpa baterai.
Menurunnya Popularitas Kendaraan Listrik
Memasuki dekade kedua abad ke-20, kendaraan listrik mengalami penurunan karena beberapa alasan yang saling berhubungan. Beberapa faktor yang menyebabkan berkurangnya minat terhadap mobil listrik selama periode ini:
1. Kemajuan dalam Mesin Pembakaran Internal
Mesin pembakaran internal atau internal combustion engine (ICE) mengalami kemajuan signifikan dalam efisiensi, jangkauan, dan kemudahan penggunaan. Kemajuan tersebut, ditambah dengan tersedianya bahan bakar yang murah dan melimpah, menjadikan mobil berbahan bakar bensin semakin menarik dan nyaman bagi konsumen.
2. Kelimpahan Minyak dan Harga Bensin yang Rendah
Penemuan cadangan minyak yang besar dan produksi massal bensin secara signifikan menurunkan biaya bahan bakar untuk kendaraan konvensional. Hal ini membuat mobil bertenaga bensin lebih hemat biaya dan berkontribusi terhadap adopsi mobil tersebut secara luas.
3. Jangkauan Berkendara Terbatas dan Teknologi Baterai
Kendaraan listrik awal di abad ke-20 memiliki jarak tempuh yang terbatas karena keterbatasan teknologi pada saat itu. Baterainya berat, memiliki kepadatan energi yang rendah, dan perlu sering diisi ulang. Mobil berbahan bakar bensin, dengan jangkauan yang lebih jauh dan pengisian bahan bakar yang cepat, menawarkan kenyamanan yang lebih baik.
4. Kurangnya Infrastruktur Pengisian
Berbeda dengan SPBU, infrastruktur pengisian kendaraan listrik yang terstandarisasi dan tersebar luas masih kurang. Hal ini menyulitkan pengguna mobil listrik untuk menemukan tempat yang nyaman untuk mengisi ulang daya, sehingga membatasi kepraktisan kendaraan listrik untuk perjalanan jauh.
5. Pengenalan Starter Listrik
Pengenalan starter listrik pada mobil bertenaga bensin menghilangkan kebutuhan akan penggerak tangan, membuat mobil berbahan bakar bensin lebih ramah pengguna. Inovasi ini menghilangkan salah satu keunggulan kendaraan listrik.
Pada 1908, Charles Kettering memperkenalkan starter listrik, menghilangkan kebutuhan akan engkol tangan dan meningkatkan lebih banyak penjualan kendaraan bertenaga bensin.
6. Produksi Massal dan Keterjangkauan Mobil Bensin
Metode produksi massal yang dipelopori oleh perusahaan seperti Ford untuk mobil berbahan bakar bensin menjadikannya lebih terjangkau bagi masyarakat umum. Mobil berbahan bakar bensin menjadi dapat diakses oleh konsumen yang lebih luas.
Pada 1908 Henry Ford memperkenalkan Model T yang diproduksi secara massal. Kehadirannya memberikan pukulan telak bagi mobil listrik, karena membuat kendaraan berbasis BBM tersedia lebih luas dan terjangkau. Pada 1912, harga mobil berbasis BBM hanya US$ 650, sedangkan mobil listrik dijual seharga US$ 1.750.
7. Pergeseran Budaya menuju Individualisme
Awal abad ke-20 menyaksikan pergeseran budaya menuju individualisme dan gagasan kebebasan yang terkait dengan mobil bertenaga bensin. Kemampuan melakukan perjalanan jarak jauh tanpa perlu sering mengisi ulang daya selaras dengan aspirasi mobilitas pribadi.
8. Tantangan Pemasaran dan Persepsi
Mobil berbahan bakar bensin dipasarkan secara agresif sebagai simbol kebebasan, kekuasaan, dan kemajuan. Sebaliknya, kendaraan listrik sering dianggap hanya cocok untuk pasar khusus atau aplikasi tertentu.
Beberapa faktor ini membuat perkembangan kendaraan listrik terhambat. Pada dekade 1920-an, banyak produsen kendaraan listrik menghentikan produksinya karena terbatasnya permintaan pasar, tantangan teknologi, dan maraknya mobil bertenaga bensin.
Faktor-faktor ini secara kolektif menyebabkan penurunan popularitas kendaraan listrik selama abad ke-20, dengan mobil bertenaga bensin mendominasi pasar otomotif pada sebagian besar periode tersebut.
Baru pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 minat baru terhadap kendaraan listrik mulai muncul, yang didorong oleh kepedulian terhadap lingkungan, kemajuan teknologi, dan pergeseran menuju solusi transportasi berkelanjutan.
Masuk Abad ke-21, Kendaraan Listrik Kembali Bangkit
Abad ke-21 telah menyaksikan kebangkitan luar biasa dalam pengembangan dan adopsi kendaraan listrik. Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap kebangkitan pengembangan kendaraan listrik selama periode ini:
1. Kemajuan Teknologi Baterai
Kemajuan signifikan dalam teknologi baterai, khususnya pengembangan baterai lithium-ion, telah meningkatkan kepadatan energi, jangkauan, dan kinerja kendaraan listrik secara signifikan. Terobosan ini membuat mobil listrik semakin praktis untuk digunakan sehari-hari.
2. Kepedulian dan Keberlanjutan Lingkungan
Meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan, perubahan iklim, dan kebutuhan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca telah meningkatkan minat terhadap transportasi berkelanjutan. Kendaraan listrik, dengan emisi gas buang nol, telah menjadi bagian penting dari upaya global untuk mengatasi permasalahan ini.
3. Dukungan Insentif dan Kebijakan Pemerintah
Banyak pemerintah di seluruh dunia telah menerapkan kebijakan yang mendukung dan insentif keuangan untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik. Langkah-langkah ini mencakup kredit pajak, potongan harga, subsidi, dan peraturan yang mendorong produsen mobil untuk memproduksi kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
4. Inovasi Teknologi di Bidang Motor dan Elektronika Tenaga
Kemajuan teknologi motor listrik dan elektronika daya telah berkontribusi pada peningkatan efisiensi dan kinerja kendaraan listrik. Inovasi-inovasi ini juga membantu mengurangi biaya keseluruhan produksi mobil listrik.
5. Persaingan Pasar dan Peningkatan Investasi
Masuknya produsen mobil besar ke pasar kendaraan listrik, ditambah dengan meningkatnya persaingan, telah mempercepat inovasi dan pengembangan. Perusahaan seperti Tesla, yang fokus pada kendaraan listrik berperforma tinggi, telah memainkan peran penting dalam membentuk kembali industri ini.
6. Peningkatan Infrastruktur Pengisian
Perluasan dan peningkatan infrastruktur pengisian daya, termasuk jaringan pengisian cepat, telah mengurangi kekhawatiran akan jangkauan dan menjadikan kendaraan listrik lebih praktis untuk perjalanan jarak jauh. Investasi pada stasiun pengisian daya telah meningkatkan kenyamanan bagi pemilik kendaraan listrik.
7. Penerimaan Konsumen dan Perubahan Preferensi
Telah terjadi pergeseran sikap konsumen terhadap kendaraan listrik, didorong oleh keinginan akan pilihan transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Seiring dengan semakin matangnya teknologi kendaraan listrik, konsumen semakin menerima mobil listrik sebagai alternatif yang layak dibandingkan kendaraan bermesin pembakaran internal tradisional.
8. Beragam Model Kendaraan Listrik
Produsen mobil kini menawarkan beragam model kendaraan listrik, termasuk sedan, SUV, crossover, dan bahkan truk listrik. Variasi ini memberi konsumen lebih banyak pilihan untuk memenuhi preferensi, dan kebutuhan yang berbeda.
9. Komitmen Global terhadap Elektrifikasi
Beberapa negara dan kota telah mengumumkan tujuan ambisius untuk menghentikan penggunaan kendaraan bermesin pembakaran internal dan mendorong penggunaan kendaraan listrik secara luas. Komitmen ini semakin memberikan insentif kepada produsen mobil untuk berinvestasi dalam pengembangan kendaraan listrik.
10. Integrasi Fitur Cerdas dan Otonom
Kendaraan listrik sering kali menjadi yang terdepan dalam menggabungkan fitur-fitur kendaraan cerdas dan otonom. Konvergensi teknologi listrik dan otonom diharapkan akan mengubah masa depan mobilitas.
Kombinasi faktor-faktor ini menyebabkan peningkatan pesat dalam pengembangan, produksi, dan adopsi kendaraan listrik di abad ke-21. Momentum yang sedang berlangsung, menunjukkan bahwa kendaraan listrik akan terus memainkan peran penting dalam transportasi masa depan.
Dengan terus berlanjutnya inovasi teknologi, dukungan pemerintah, dan perubahan pola pikir konsumen, kendaraan listrik diharapkan akan terus menjadi bagian integral dari masa depan transportasi global.