IHSG Ditutup Turun 1,28% Meski Investor Asing Masih Borong Saham

Image title
11 Maret 2020, 17:14
ihsg, ihsg melemah, investor asing, virus corona, pasien virus corona meninggal dunia
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ilustrasi. IHSG pada perdagangan hari ini ditutup anjlok 1,28% ke level 5.154.

Indeks harga saham gabungan ditutup turun hingga 1,28% ke level 5.154 pada perdagangan Rabu (11/3). IHSG anjlok meski  investor asing membukukan beli bersih senilai Rp 171,91 miliar di seluruh pasar.

Investor asing tercatat memborong saham dua perbankan pelat merah. Nilai beli bersih paling besar dilakukan pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk senilai Rp 155,28 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk dengan nilai bersih Rp 49,06 miliar.

Meski begitu, BBRI ditutup stagnan di harga Rp 3.910 per saham, sedangkan BMRI turun 0,73% menjadi di harga Rp 6.825 per saham.

Secara total, jumlah saham yang diperdagangkan hari ini sebanyak 6,77 miliar unit saham dengan nilai total Rp 6,97 triliun. Sebanyak 350 saham ditutup turun dan hanya 78 saham yang berhasil naik. Sementara 115 saham lainnya stagnan.

(Baca: Rupiah Berbalik Melemah usai Satu Pasien Virus Corona Meninggal Dunia)

Beberapa saham yang turun hari ini bahkan terkena auto rejection karena turun hingga 10%. Penghentian otomatis perdagangan dialami oleh PT Indofarma Tbk atau INAF pada harga Rp 630 per saham. Lalu, PT Phapros Tbk atau PEHA pada harga  Rp 810 per saham, dan PT Estika Tata Tiara Tbk atau BEEF pada harga Rp 234 per saham.

Batasan harga saham untuk dihentikan secara otomatis pada perdagangan hari ini diubah setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan kebijakan auto rejection asimetris. Seluruh frkasi harga di Bursa,akan berhenti diperdagangkan jika turun 10%.

Adapun, koreksi IHSG di sesi kedua ini terjadi seiring dengan kabar meninggalnya satu pasien positif virus corona di Indonesia. Pasien Covid-19 yang identifikasi kasus nomor 25 ini merupakan warga negara asing  berusia 53 tahun.

"Mungkin itu satu dari sedikit banyak penyebab IHSG merah hari ini. Namun demikian, kalau dilihat, memang market-nya masih belum kuat," kata Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus kepada Katadata.co.id hari ini.

(Baca: BI Catat Aliran Modal Asing Keluar RI Rp 40,16 T Akibat Virus Corona)

Hal lainnya yang masih menjadi sentimen negatif pasar modal dalam negeri, yaitu perhatian pelaku pasar keuangan akan potensi melambatnya pertumbuhan ekonomi secara global imbas wabah virus corona. Hal itu terlihat dari bursa-bursa di kawasan Asia yang juga bergerak turun, tak hanya IHSG.

Seluruh indeks utama Asia, yang telah mengakhiri perdagangan hari ini, turun cukup dalam.  Nikkei 225 Jepang  ditutup turun 2,27%, Kospi 2,78%, Hang Seng Index 0,63%, Shanghai Composite Index 0,94%, dan Straits Times Index 1,72%.

"Kondisi ini menambah ketidakpastian yang membuat kecemasan pelaku pasar akan terus berlanjut hingga ada suatu kepastian pulihnya perekonomian," kata Nico.

Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...