Jelang Paruh Pertama 2019, 13 Perusahaan Raup Rp 1,92 Triliun dari IPO

Image title
14 Juni 2019, 17:27
Presiden Joko Widodo (dua dari kanan) secara resmi melakukan penutupan perdagangan pasar modal seiring berakhirnya 2018 di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan (28/12). Penutupan tersebut dihadiri Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Presiden Joko Widodo (dua dari kanan) secara resmi melakukan penutupan perdagangan pasar modal seiring berakhirnya 2018 di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan (28/12). Penutupan tersebut dihadiri Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Ketua OJK Wimboh Santoso, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Wakil Ketua DK OJK Nurhaida dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, ada 13 perusahaan yang baru melantai di pasar modal melalui Initial Public Offering (IPO) sejak Januari hingga pertengahan Juni 2019. Berdasarkan data RTI Infokom, dana yang diraup oleh perusahaan-perusahaan tersebut mencapai Rp 1,92 triliun.

Dari jumlah itu, dana paling besar diraup oleh PT Pollux Investasi Internasional Tbk (POLI) senilai Rp 657,4 miliar. Perusahaan ini tercatat di BEI sejak 10 Januari lalu dengan melepas 402,11 saham atau setara 20% sahamnya ke publik di harga Rp 1.635 per saham.

Berikutnya, PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA) mengantongi modal senilai Rp 255 miliar dari skema IPO. Perusahaan ini mencatatkan diri pada 10 Mei lalu dengan melepas 1,7 miliar saham atau setara 20,2% saham ke publik di harga Rp 150 per saham.

Kemudian, PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) yang baru mulai go public pada 11 Juni lalu meraup dana Rp 22,4 miliar dari penjualan saham sebanyak 220 juta saham atau setara 36,6% dari total saham di harga Rp 102 per saham.

Jika dibandingkan dengan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada periode yang sama tahun lalu, total perusahaan yang tercatat di pasar modal sebanyak 20 perusahaan. Nilai total emisi yang didapatkan oleh 20 perusahaan tersebut saat IPO senilai Rp 8,12 triliun. 

(Baca: Segera Go Public, Bima Sakti Bakal Ekspansi di Mal dan Apartemen)

Pada 2018 lalu, jumlah perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal  mencapai 57 unit dan menjadi yang terbanyak sejak BEI diprivatisasi pada tahun 1992. Total dana yang dihimpun oleh perusahaan yang melakukan IPO pada tahun lalu mencapai Rp 16 triliun, atau naik 68% dibanding 2017 saat hanya 37 perusahaan go public.

Hingga akhir tahun ini, masih ada 25 perusahaan mengantre untuk go public di BEI. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan, calon emiten tersebut umumnya menggunakan laporan keuangan Desember 2018.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...