Bidik Penjualan Rp2 Triliun, Lippo Karawaci Pacu Penyelesaian Meikarta
PT Lippo Karawaci Tbk. menargetkan penjualan atau marketing sales tahun ini sebesar Rp 2 triliun secara konsolidasi. Tahun ini, fokus bisnis perusahaan yaitu menyelesaikan seluruh proyek dan menyerahkan unit-unit yang sudah dipesan pembeli untuk mencapai target marketing sales tersebut.
Presiden Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya mengatakan, tahun ini mereka bakal meluncurkan secara terbatas pada unit-unit kecil. Selanjutnya, penjualan lebih dipusatkan pada penjualan persediaan atau inventory. "Yang paling penting adalah menyelesaikan seluruh proyek dan serahkan unit-unit yang sudah dipesan pembeli," katanya di Jakarta, Kamis (18/4).
Untuk menyelesaikan salah satu megaproyeknya, Meikarta, Lippo Karawaci bakal melakukan penerbitan saham baru (right issue) dengan nilai paling besar US$ 730 juta atau setara Rp 10,22 triliun (kurs: Rp 14.000 per dolar AS). Rencana itu telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan pada hari ini.
Harga pelaksanaan rights issue telah ditetapkan oleh perusahaan sebesar Rp 235 per saham. Harga itu merupakan diskon 28,79% dari harga saham berkode emiten LPKR pada penutupan perdagangan hari ini di level Rp 330 per saham.
(Baca: Demi Meikarta Fase 1 Selesai di 2019, Lippo CIkarang Akan Rights Issue)
Setelah memperoleh persetujuan para pemegang saham dalam RUPST, rencana rights issue ini tunduk pada Pernyataan Pendaftaran Rights Issue (Penawaran Umum Terbatas) dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rights Issue diharapkan dapat dilaksanakan pada akhir semester kedua 2019.
Hasil dari rights issue tersebut nantinya akan digunakan untuk memperkuat neraca keuangan Lippo Karawaci dan konstruksi bagi proyek-proyek utama yang sedang berjalan, termasuk Meikarta.
Pada 21 Maret 2019, Lippo Karawaci telah menerima penyetoran lebih awal sebesar US$ 280 juta dalam bentuk tunai dari pemegang saham PT Inti Anugerah Pratama (IAP) dan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki IAP. Penyetoran lebih awal ini merupakan penyetoran modal di muka untuk bagian hak dari IAP dalam rights issue.
Dari hasil rights issue tersebut, mereka bakal menyuntikkan sekitar US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,81 triliun ke anak usahanya PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK). Adapun, penyuntikan dana tersebut, juga bakal menggunakan skema right issue di mana Lippo Cikarang juga baru saja meminta persetujuan untuk keperluan tersebut dalam RUPST hari ini.
Ada pun, Ketut menilai di kuartal III-2019 hingga sampai akhir tahun ini, pasar properti diprediksi bakal kembali pulih, seiring dengan selesainya pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan umum (pemilu). Setelahnya, pada 2020, Lippo Karawaci bakal melebarkan sayap bisnisnya. "Pada 2020 kami akan mulai dengan langkah-langkah yang sifatnya ekspansif," katanya.
(Baca: Lippo Cikarang Targetkan Penjualan Rp 1 Triliun Tahun Ini)