Proyeksi Ekonomi Melemah, Indeks Bursa Dibuka Terkoreksi 0,33%
Para pelaku pasar mengantisipasi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2018 yang diproyeksikan melambat menjadi 5,1%. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan pagi ini melemah 0,33% menjadi 5.690,35 poin.
Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2018 versi Bank Indonesia di angka 5,1% tersebut lebih rendah dibandingkan dengan konsensus analis sebesar 5,3%. Indeks juga mendapatkan sentimen negatif dari bursa Amerika Serikat (AS) yang semalam ditutup di zona merah.
Indeks S&P 500 anjlok 3,18%, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 2,41%, dan Indeks Nasdaq merosot 4,4%. Kekhawatiran terhadap perang dagang yang menggerus margin para emiten bursa AS dan pengetatan kebijakan moneter The Fed merupakan faktor yang membuat bursa AS rontok.
(Baca: Sentimen Negatif Bursa Regional Membuat IHSG Ditutup Melemah)
Indeks bursa Asia pada pembukaan perdagangan Kamis (25/10) juga melemah. Indeks Nikkei 225 turun 2,94% menjadi 21.444,25 poin. Indeks Hang Seng turun 2,03% menjadi 24.740. Indeks Komposit Bursa Shanghai melemah 1,43% menjadi 2.567 poin. Sementara itu, Indeks Strait Times Singapura turun 1,15% menjadi 2.997,46 poin.
Nilai perdagangan pagi ini masih tipis sebesar Rp 825,8 miliar dengan volume 1,21 miliar saham. Sebanyak 56 saham naik, 227 saham turun, dan 93 saham stagnan. Investor asing mencatat net sell sebesar Rp 36,1 miliar.
Saham PT Bank Pembangunan Jabar dan Banten Tbk (BJBR) menjadi top loser dengan penurunan 5% menjadi Rp 1.710 per saham. Sedangkan PT Propertindo Mulia Investama Tbk (MPRO) menjadi top gainer dengan kenaikan 24,49% menjadi Rp 610.
(Baca: Saham-saham Big Caps Anjlok, Indeks Bursa Saham Merosot 1,53%)