Rupiah Melemah, Unilever Menaikkan Harga 10 Persen
KATADATA ? Pelemahan rupiah sepanjang tahun ini membuat biaya produksi PT Unilever Indonesia Tbk semakin tertekan. Tidak ada cara lain yang bisa dilakukan perusahaan tersebut selain menaikkan harga jual produknya. Dalam tiga kuartal tahun ini, Unilever sudah menaikkan harga dua kali hingga 10 persen.
Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso mengatakan perseroan sudah menaikkan harga dua kali sepanjang tahun ini. Kenaikan harga pertama pada Maret lalu sebesar 4-5 persen. Sedangkan kenaikan kedua pada 15 September, sebesar 5 persen.
(Baca: Jokowi Sudah Tak Berefek, Rupiah Terus Melemah)
Kenaikan harga ini dilakukan untuk menyesuaikan pelemahan nilai tukar rupiah. Selain itu, juga karena adanya kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang menambah beban operasional perusahaan.
"Karena cost pressure. Kami lakukan efisiensi di internal dan inovasi untuk margin. Tapi itu juga belum mengkompensasi. Makanya kami naikan harga," ujar Sancoyo, di Jakarta, Kamis (18/9).
Dengan menaikan harga, perusahaan berharap margin keuntungan perusahaan akan tetap stabil. Tekanan beban produksi sepanjang tahun ini telah membuat margin keuntungan perseroan menurun.
Pada kuartal I tahun ini, perolehan margin laba kotor Unilever Indonesia hanya 48,2 persen. Padahal pada tahun lalu margin laba kotor perseroan sudah di atas 51 persen.
Meski demikian, kenaikan harga sebesar 5 persen pada akhir kuartal I, berhasil membuat margin keuntungan tersebut membaik. Pada kuartal II-2014, perseroan memperoleh margin laba kotor sebesar 49,1 persen.
(Baca: Pemerintah Jokowi Perlu Antisipasi Kebijakan The Fed)
Selama semester I-2014, penjualan perseroan meningkat 13,9 persen menjadi Rp 17,5 triliun. Sedangkan perolehan laba bersih mencapai Rp 2,8 triliun atau naik 0,9 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Sancoyo mengatakan momen natal dan tahun baru pada akhir tahun akan membuat penjualan kembali meningkat. Namun, peningkatan penjualan tidak akan setinggi saat lebaran. Dia juga mengatakan, pertumbuhan penjualan bukan hanya karena momen, permintaan akan produk Unilever akan terus meningkat. Apalagi dengan adanya unit Consumer Market Insight yang bertugas menciptakan produk baru.