IHSG Diprediksi Melemah, Analis Rekomendasikan Saham EXCL hingga BREN
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal melanjutkan pelemahan pada perdagangan Rabu (18/12). Phintraco Sekuritas menilai pergerakan IHSG dipengaruhi antisipasi pengumuman suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve dan pidato Kepala The Fed Jerome Powell pada Kamis (19/12).
Selain faktor eksternal, sentimen pasar juga dipengaruhi oleh faktor nonfundamental, seperti penawaran umum dari tiga calon emiten pada pekan pertama Januari 2025. Total nilai emisi dari ketiganya berpotensi mencapai Rp 4 triliun.
Kondisi ini bakal menyebabkan pengetatan likuiditas di pasar saham pada dua pekan terakhir Desember 2024. "Tekanan jual masih relatif besar. Belum terlihat ada indikasi meredanya tekanan jual di perdagangan hari ini," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Rabu (18/12).
Rekomendasi Saham Pilihan
Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
MNC Sekuritas menyebutkan pergerakan IHSG masih rawan terkoreksi untuk menguji 7.065-7.112. MNC Sekuritas memprediksi support IHSG berada di 7.041 sampai 7.697. Sementara resisten berada di 7.341 sampai 7.530.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat sahammenyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan rentang harga 2.530-2.560. Lalu buy on weakness pada saham PT Barito Renewables Indonesia Tbk (BREN) dengan rentang harga 8.650-8.775.
Rekomendasi selanjutnya buy on weakness untuk saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan rentang 26.400-26.825. Kemudian speculative buy pada saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan rentang 2.550-2.590.
Buy on weakness adalah strategi investasi, di mana investor membeli saham saat harganya turun, dengan perkiraan nilainya akan naik di masa depan. Sedangkan speculative buy adalah pembelian suatu saham atau instrumen keuangan lain dengan harapan harga saham tersebut akan meningkat di masa mendatang.