Volume Perdagangan Obligasi Menciut

KATADATA ? Transaksi perdagangan obligasi negara dan korporasi di pasar sekunder semakin sepi. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), perdagangan obligasi pemerintah pada bulan lalu hanya Rp 171,67 triliun, turun 11,6 persen dari transaksi bulan sebelumnya. Sementara perdagangan obligasi korporasi turun lima persen menjadi Rp 9,75 triliun.
Amir Dalimunthe, analis PT Danareksa Sekuritas mengatakan kondisi pasar sekunder obligasi cenderung sepi, karena belum ada sentiment positif yang dapat menurunkan imbal hasil surat utang negara. ?Pelemahan rupiah bisa menjadi concern saat ini. Ini bisa menyebabkan yield kembali naik,? ujarnya seperti dikutip harian Bisnis Indonesia, Jumat (20/6).
Dia mengatakan dengan kisaran nilai tukar rupiah pada level Rp11.500 per dollar Amerika Serikat, maka imbal hasil obligasi negara, diperkirakan akan bergerak pada kisaran 7,9-8,1 persen.
Menurut data PT Penilaian Harga Efek Indonesia, imbal hasil surat utang negara bertenor 10 tahun, pada penutupan perdagangan kemarin berada pada level 8,09 persen. Sementara nilai tukar rupiah berada pada level Rp 11.990 per dollar.