Deretan Orang Tajir Borong Saham Ketika IHSG Anjlok di Level 6.500

Nur Hana Putri Nabila
26 Februari 2025, 16:20
President Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja dalam pembukaan Indonesia Knowledge Forum, di Jakarta, Selasa (12/11).
Dok.BCA
President Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja dalam pembukaan Indonesia Knowledge Forum, di Jakarta, Selasa (12/11).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sejumlah konglomerat dan petinggi perusahaan memanfaatkan momentum lesunya Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dengan memborong saham.

Sejak pekan lalu, IHSG cenderung merosot yang ditutup ke level 6.587 pada Selasa (25/2). Adapun siang ini, IHSG merosot 0,37% atau 24,20 poin ke level 6.562 pada perdagangan saham sesi Rabu (26/2).

Menanggapi situasi merosotnya harga saham, investor kawakan Lo Kheng Hong
mengingatkan investor untuk tidak panik. Ia justru menyarankan investor untuk bersikap cermat dan jeli melihat peluang di tengah penurunan harga sejumlah saham bergengsi pengisi sejumlah indeks bursa seperti LQ45, IDX30.

“Dana asing kabur, harga saham blue chip turun banyak. Artinya sedang terjadi hujan emas di Bursa Efek Indonesia. Ambillah ember yang besar untuk menampung hujan emas di sana,” ujar Lo Kheng Hong kepada Katadata.co.id, Senin (10/2).

Para kalangan berduit baik konglomerat dan pemimpin perusahaan memilih mengikuti Lo Kheng Hong dengan menambah porsi kepemilikan sahamnya. Berikut deret kalangan tajir yang mengakumulasikan sahamnya:

Presdir BCA Jahja Setiaatmadja

Di tengah lesunya pasar saham, terpantau Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Jahja Setiaatmadja menambah porsi kepemilikan Sahamnya di BBCA.

Menurut laporan di situs keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jahja membeli 337 ribu saham BCA dengan harga Rp 8.900 per saham. Usai membeli, jumlah kepemilikan saham BCA Jahja menjadi 34,18 juta. Transaksi dilakukan pada 25 Februari 2025.

"Tujuan transaksi adalah investasi dengan status kepemilikan saham yaitu langsung," tulis Sekretaris Perusahaan Raymon Yonarto, Selasa (25/2).

Saham BCA saat ini memang mengalami penurunan. Pada perdagangan saham siang ini, saham BCA turun 0,57% atau 50 poin ke level Rp 8.775 per saham. Kapitalisasi pasarnya menjadi Rp 1.081 triliun.

Konglomerat Prajogo Pangestu

Orang terkaya nomor satu di Indonesia, Prajogo Pangestu, memborong 1,5 juta sham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) atau sebanyak 0,00112% dari seluruh saham yang dikeluarkan perusahaan.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan BREN, Merly, mengatakan Prajogo Pangestu merupakan pemegang saham pengendali tidak langsung, memborong saham BREN di harga Rp 6.275 pada 25 Februari 2025. Apabila dikalkulasikan, Prajogo Pangestu merogoh kocek sebesar Rp 9,40 miliar.

Ia mengatakan tujuan transaksi tersebut untuk investasi pribadi. Alhasil jumlah saham yang digenggamnya kini sebanyak 132,38 juta atau 0,09896% dari sebelumnya 130,88 juta atau 0,09783%.

“Status kepemilikan saham langsung,” tulis Merly dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (26/2).

John Veter Firdaus Reagen

Investor John Veter Firdaus Reagen menambah kepemilikan saham di PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) melalui serangkaian transaksi pada Februari 2025. Ia tercatat membeli 800 saham pada 4 Februari dengan harga Rp 655 per lembar. Kemudian membeli sebanyak 10.000 saham pada 7 Februari seharga Rp 705 per lembar, serta 145.000 saham pada 10 Februari dengan harga Rp 665 per lembar.

Transaksi yang bertujuan sebagai investasi ini membuat total kepemilikan sahamnya meningkat menjadi 30.192.700 lembar atau setara dengan 5,03% dari total saham perseroan.

Kemudian John memborong lagi pada 11 Februari 2025 sebanyak 139.900 saham di harga Rp 865 per saham. Tak berhenti sampai disitu, pada 12 Februari 2025 John terpantau memborong lagi saham OBAT sebanyak 179.600 saham di harga Rp 620.

Lalu pada 13 Februari 2025 ia terpantau membeli sebanyak 152.000 saham OBAT di harga Rp 615. Terakhir, ia membeli di harga Rp 625 sebanyak 183.200 saham pada 18 Februari 2025.

Sementara itu, John menjual sebanyak 374.500 saham pada 19 Februari 2025 di harga Rp 674 per lembar. Namun, dua hari kemudian, pada 21 Februari 2025, ia kembali membeli 118.800 saham OBAT dengan harga Rp 840 per lembar.

Transaksi yang bertujuan untuk investasi ini membuat kepemilikan sahamnya naik menjadi 30.591.700 lembar atau setara dengan 5,1% dari total saham perusahaan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...