Dua Emiten Grup Indofood Tebar Dividen Tunai Rp 4,9 Triliun Hari Ini
Dompet pemegang saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menebal usai kedua perusahaan membayarkan dividen tunai dalam dua hari terakhir. Total dividen keduanya Rp 4,94 triliun yang berasal dari laba bersih 2020.
ICBP menebar dividen tunai totalnya Rp 2,5 triliun atau setara Rp 215 per saham berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 27 Agustus 2021. Perusahaan membayarkan dividen tahun buku 2020 pada 28 September 2021.
Sementara itu, INDF selaku induk usaha memberi dividen tunai dengan total Rp 2,44 triliun atau setara Rp 278 per saham yang disepakati dalam RUPST pada hari yang sama. Dividen INDF dibayarkan pada 29 September 2021.
Dividen yang dibagikan kedua perusahaan berasal dari perolehan laba bersih 2020. ICBP mengantongi laba bersih Rp 6,58 triliun sepanjang 2020. Catatan tersebut naik 30,73% dibanding 2019, perusahaan mengantongi laba bersih Rp 5,03 triliun.
Pertumbuhan laba bersih sejalan dengan penjualan ICBP Rp 46,64 triliun, meningkat 10,27% dari tahun sebelumnya. Beban pokok penjualan ICBP naik 5,46 %, masih jauh di bawah kenaikan penjualan.
Hal tersebut menggerus profitabilitas sehingga laba bruto ICBP menjadi Rp 17,22 triliun atau masih mengalami kenaikan 19,58 % secara tahunan.
Beberapa pos beban mengalami peningkatan secara tahunan, seperti beban penjualan dan distribusi yang naik 10,85% menjadi Rp 5,54 triliun. Begitu pula dengan beban umum dan administrasi yang mengalami kenaikan 20,67 % menjadi Rp 2,55 triliun.
Direktur Utama ICBP Anthoni Salim mengatakan kinerja ICBP tahun lalu yang mampu tumbuh karena didukung kekuatan merek-merek produk perusahaan. ICBP juga memiliki keunggulan model bisnis terintegrasi yang tangguh, serta jaringan distribusi yang luas.
"Meskipun di tengah-tengah kondisi pandemi, ICBP dapat kembali mencatatkan kinerja yang baik dengan terus beradaptasi secara dinamis terhadap perubahan tren dan perilaku konsumen yang terjadi secara cepat," kata Anthoni dalam siaran pers, Selasa (23/3).
Sementara itu, INDF mampu mengantongi laba bersih Rp 6,45 triliun sepanjang 2020, tumbuh 31,52 % dibandingkan laba bersih 2019 Rp 4,9 triliun. Penopangnya, pertumbuhan penjualan 6,71% menjadi Rp 81,73 triliun sepanjang 2020.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di media massa, Indofood mencatat laba bruto Rp 26,75 triliun tahun lalu, naik 17,77 % secara tahunan. Indofood mampu melakukan efisiensi, terlihat dari kenaikan beban pokok penjualan yang lebih rendah dari pertumbuhan penjualan.
Secara total, peningkatan beban pokok penjualan 2,05% menjadi Rp 54,97 triliun. Ada beberapa pos beban yang tercatat naik cukup besar, seperti beban penjualan dan distribusi 6,1 % menjadi Rp 9 triliun. Beban umum dan administrasi naik 8,3 % menjadi Rp 5,08 triliun.
Anthoni Salim yang juga Direktur Utama Indofood mengatakan dalam kondisi operasional yang dinamis selama 2020, Indofood tetap dapat membukukan kinerja yang konsisten.
"Melalui ketahanan dan ketangguhan dari model bisnis yang terintegrasi secara vertikal dan merek-merek yang dikenal konsumen," katanya dalam siaran pers, Selasa (23/3).