IHSG Diramal Melemah Terbatas, Investor Bisa Akumulasi Saham-saham Ini

Andi M. Arief
28 Desember 2021, 06:12
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/5/2021). Perdagangan IHSG pascalibur Idul Fitri 1442 Hijriah dibuka menguat 11,79 poin atau 0,2 persen ke posisi 5.950,14.
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/5/2021).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak positif pada hari ini, Selasa (28/12). Sebagian analis meramalkan IHSG dapat menembus level 6.600 pada penutupan sesi kedua perdagangan. 

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan IHSG dapat ditutup di rentang 6.502 - 6.618. 

"Support level cukup kuat dipertahankan, sehingga pergerakan IHSG masih terlihat berada dalam jalur uptrend jangka panjangnya,"  kata William dalam  risetnya, Selasa (28/12). 

Namun demikian, IHSG juga dapat bergerak melemah terbatas. William menyarankan agar investor mengambil kesempatan itu untuk mengakumulasi pembelian. 

Adapun, emiten yang menjadi perhatian William pada hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). 

Senada, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Roanova menilai IHSG berpeluang mengalami koreksi jangka pendek pada hari ini. Jika terjadi, IHSG dinilai akan bergerak ke posisi support minor di level 6.552 dari posisi penutupan kemarin, Senin (27/12), di titik 6.575. 

"(Pasalnya,) IHSG gagal menembus ke atas resistance terdekat (di level) 6.590 dan tetap dalam (skenario) kenaikan teratas," kata Ivan dalam risetnya. 

Ivan berpendapat titik support pada hari ini akan ada di posisi 6.514 - 6.528, 6.480, dan 6.464. Sementara itu, level resistance ada di titik 6.590 - 6.609, 6.627, dan 6.654. 

Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar  hingga laju pertumbuhan harga tertahan. 

Ivan menganjurkan aksi hold atau ambil untung pada emiten PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Pertimbangannya, saham INCO bergerak  stagnan selama perdagangan kemarin dan indikator moving average convergence divergence (MACD) saham INCO dalam kondisi netral. 

Sementara itu, Ivan menyarankan hold atau buy in weakness pada emiten PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Menurutnya, kedua saham emiten ini berpeluang melemah sebelum akhirnya masuk ke skenario penguatan. 

Ivan merekomendasikan hold atau accumulative buy pada PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP). Walaupun ditutup menguat  ke level Rp 8.200 per saham kemarin, saham INKP dinilai masih akan melanjutkan tren penguatan dan menuju target selanjutnya di titik Rp 8.500 per saham. 

Terakhir, Ivan menyarankan aksi hold atau speculative buy pada PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Walau ditutup stagnan kemarin di level Rp 3.000 per saham, harga saham TBIG hari ini diramalkan akan bergerak melemah hingga titik Rp 2.900 per saham. 

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...