IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat, Saham Telekomunikasi Jadi Pilihan

Cahya Puteri Abdi Rabbi
13 April 2022, 06:40
Pekerja melihat layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/4/2022).
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Pekerja melihat layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/4/2022).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat terbatas di level 7.165-7.357 pada perdagangan hari ini, Rabu (13/4). Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,15% di level 7.214,781  pada perdagangan kemarin (12/4).

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG menunjukkan pola penguatan terbatas dan masih memiliki potensi berada dalam rentang pergerakan positif. Adapun, kenaikan yang terjadi pada pergerakan IHSG saat ini ditunjang oleh capital inflow ke dalam pasar modal Indonesia secara signifikan.

"Hal itu tentunya masih akan menjadi salah satu faktor yang menarik bagi investor, untuk terus berinvestasi ke dalam pasar modal Indonesia," kata William dalam risetnya, dikutip Rabu (13/4).

Ia merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Tower Bersama Infrastructur Tbk (TBIG), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Astra Internasional Tbk (ASII).

 Sementara itu, analis Binaartha Ivan Rosanova memperkirakan, IHSG masih akan berada pada tren naik yang kuat, dengan peluang menguji kembali resistance terdekat di sekitar level 7.250. Adapun, titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.250, 7.356 dan 7.381. Sementara titik support ada di posisi 7.150, 7.090 dan 7.040.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Sedangkan, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) di rentang harga 6.750-6.850, dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk (INKP) di rentang harga 7.400-7.500.

 Ia juga merekomendasikan untuk hold atau buy on weakness pada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di rentang harga 7.450-7.600. BBCA masih berpeluang melanjutkan struktur koreksi wave [b] menuju 7.600 sebagai target koreksi ideal, jika tetap berada di bawah 7.875.

Selain itu, Ivan merekomendasikan speculative buy pada PT Timah Tbk (TINS) di rentang harga 1.770-1.810. Serta hold atau trading sell sebagian di level 1.020-1.030 pada PT Saranan Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Hold merupakan istilah untuk menahan saham dengan tidak menjualnya meskipun nilainya turun atau naik. Sementara buy on weakness adalah membeli saham saat nilainya sedang turun. Trading sell adalah tindakan menjual saham. Speculative buy adalah pembelian saham dengan harapan harganya meningkat.

Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat 0,15% ke level 7.214,78 pada perdagangan Selasa (12/4). Menurut RTI Infokom, frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1,62 juta kali transaksi hari itu.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...