IHSG Ditutup Merosot 0,51% ke Level 6.990 pada Sesi I
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,51% atau 36,087 poin ke level 6.690 pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini (30/1). IHSG hari ini dibuka pada level Rp 7.052 dan sempat menyentuh angka tertinggi di level 7.069.
Pada penutupan sesi I ini, terdapat 289 saham yang harganya bergerak naik. Kemudian, 224 saham turun, dan sebanyak 181 saham harganya tidak bergerak. Adapun, total transaksi saham nilainya mencapai Rp 9,09 triliun dari 13,90 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 937,946 kali oleh investor.
Sementara itu, lima indeks sektoral bergerak turun dengan sektor kesehatan turun 0,58%, sektor keuangan turun 046%, sektor teknologi turun 0,44%, sektor energi turun 0,37% dan sektor industrial turun sebesar 0,23%.
Sedangkan, enam sektor lainnya mengalami penguatan, yakni sektor transportasi naik sebesar 3,08%, sektor infrastruktur naik 0,77%, sektor bahan baku naik 0,55%, sektor properti naik sebesar 0,30%, serta sektor konsumer primer dan non primer yang masing-masing naik sebesar 0,10% dan 0,14%.
Pada penutupan sesi pertama ini, saham yang menempati urutan teratas dalam Top Gainers adalah PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA). Saham ASHA menguat 47 poin atau 34,82% menjadi Rp 182 per sahamnya. Sementara yang menempati Top Losers yaitu PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) dengan koreksi sebesar 8,50% menjadi Rp 140 per saham.
Pada saat IHSG bergerak turun di penutupan sesi pertama hari ini, bursa saham Asia justru berada di zona hijau, seperti Straits Time Index yang naik 0,21%, Nikkei 225 menguat 2,03%, Hang Seng Hong Kong naik 1,87%, dan Shanghai Composite Index naik 0,31%.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan, IHSG hari ini akan menguat didorong oleh musim pembagian dividen oleh emiten dan stabilnya tingkat suku bunga dalam negeri. Meski demikian, ia menyebut IHSG masih berpotensi bertahan dalam rentang konsolidasi wajar, dengan tekanan yang masih belum mereda.
"Peluang koreksi masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian, terutama bagi investor jangka panjang," kata William dalam risetnya, dikutip Senin (30/5).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan, IHSG berpeluang menguat di level 7.232 dan mengisi gap yang tertinggal pada fase downtrend kuat sebelumnya di rentang 7.156-7.204, apabila mampu menembus dan ditutup di atas resisten krusial di level 7.032.
Titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.032, 7.105 dan 7.174, sedangkan titik support ada di posisi 6.829, 6.768 dan 6.707.