Investor Pasar Modal Indonesia Naik 8 Kali Lipat, Tembus 9,09 Juta
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan tren pertumbuhan pesat dari sisi jumlah investor di pasar modal domestik dalam lima tahun terakhir.
Berdasarkan publikasi OJK, saat ini jumlah investor pasar modal sudah mencapai 9,09 juta investor pada 28 Juni 2022, atau meningkat lebih dari 8 kali lipat sejak tahun 2017. Nilai ini kian mendekati target pertumbuhan investor di pasar modal sebanyak 10 juta Single Identification Investor (SID) pada tahun ini.
Bila dilihat sejak awal tahun ini, jumlah investor pasar modal telah bertambah sebanyak 1.607.018 investor baru. Akhir Desember tahun lalu, jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 7,48 juta investor.
Berdasarkan data BEI, pertumbuhan investor ritel pada tahun 2021 ditopang oleh kalangan Milenial (kelahiran 1981-1996) dan Gen-Z (kelahiran 1997 – 2012) atau rentang usia ≤ 40 tahun sebesar 88 persen dari total investor ritel baru per November 2021). Lonjakan pertumbuhan jumlah investor ritel itu turut berdampak terhadap dominasi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian di BEI yang mencapai 56,2 persen dari tahun sebelumnya sebesar 48,4 persen.
Sementara itu, selama periode 2017 hingga 28 Juni 2022, IHSG tetap tumbuh di tengah tekanan pandemi Covid-19. Pertumbuhan IHSG diikuti juga oleh pertumbuhan positif kapitalisasi pasar dan NAB reksa dana.
Adapun, jumlah emiten yang listing di bursa juga tumbuh sejalan dengan pertumbuhan jumlah investor pasar modal yang meningkat signifikan selama 4-5 tahun terakhir.
Pertumbuhan positif di sektor pasar modal domestik juga turut mendorong kapitalisasi pasar modal di bursa efek Indonesia mencapai 9.128,54 triliun pada 28 Juni 2022.
"Kapitalisasi pasar bursa tersebut mencapai 54% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2021 yang sebesar Rp16.970 triliun," tulis OJK, dalam publikasinya, Rabu (6/7).
Sedangkan, dari sisi penghimpunan dana di pasar modal terus meningkat dan bahkan tumbuh mencapai 206% pada 2021 menjadi Rp 363 triliun. Hal ini menunjukkan optimisme investor domestik maupun global atas perekonomian domestik yang terus pulih.