IHSG Berpotensi Melemah, Saham Bank hingga Migas Direkomendasikan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah ke level 6.721 - 6.956 pada perdagangan hari ini (22/7). Analis pun merekomendasikan saham bank, properti hingga minyak dan gas (migas).
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi, indeks masih berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi kenaikan panjang. "Hari ini IHSG berpotensi melemah," katanya dikutip dari laporan tertulis, Jumat malam (22/7).
William pun merekomendasikan sejumlah saham yakni XL Axiata (EXCL), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Summarecon Agung (SMRA), Ciputra Development (CTRA), Pakuwon Jati (PWON), Alam Sutera Realty (ASRI), Astra International (ASII), Telkom Indonesia (TLKM), dan Bank Ina Perdana (BINA).
Sedangkan analis Bina Artha Sekuritas Ivan Rosanova menilai, IHSG masih berpeluang melanjutkan tren naik jangka pendek selama masih berada di atas support 6760.
Titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada pada posisi 6.893, 6.959, dan 7.032. Sedangkan titik support di level 6.760, 6.728, dan 6.612.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya bakal ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan pun merekomendasikan beberapa hal, yakni:
- Hold or buy on weakness pada saham Adaro Energy Indonesia (ADRO) pada rentang harga 2.850 - 2.940
- Hold or buy on weakness pada saham Astra International (ASII) pada rentang harga 5.750 - 5.900
- Hold or buy on weakness pada saham Elang Mahkota Teknologi (EMTK) pada rentang harga 1.740 - 1.800
- Hold or buy on weakness pada saham Vale Indonesia (INCO) pada rentang harga 4.950 - 5.050
- Hold or trading buy pada saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) pada rentang harga 4.210 - 4.250