Sematkan Outperform, Macquarie Ramal Saham GOTO Tembus Rp 324
Perusahaan broker global yang berbasis di Austalia, Macquarie, menyematkan rekomendasi outperform pada saham emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Artinya, saham GOTO masih berpeluang naik dan harganya bisa melebihi harga rerata acuan pasar.
Dalam riset teranyar yang dipublikasikan pada 21 September 2022 oleh Ari Jahja dan Akshay Sugandi, disebutkan, harga saham GOTO berpeluang menguat ke level Rp 324 per saham.
Ada sejumlah indikator yang menyebabkan saham GOTO memperoleh outperform dari Macqarie. Pertama, secara valusi, asumsi harga saham Rp 324 menyiratkan rasio nilai pendapatan bersih sebesar 16,2 kali atau sebesar 9 kali pendapatan kotor estimasi kinerja di tahun 2024 mendatang.
"GOTO diperdagangkan pada konsensus EV/pendapatan bersih 2023-2024 di kisaran 17 kali atau 11 kali," tulis Macquarie, dalam risetnya, dikutip Selasa (27/9).
Selanjutnya, ekosistem digital GOTO yang terintegrasi menjadi kelebihan perusahaan. Saat ini, GOTO menjadi satu-satunya penyedia layanan On-Demand Services (ODS), e-commerce, dan teknologi keuangan di Indonesia sekaligus. Sementara itu, Tokopedia yang bergabung dengan Gojek pada Mei 2021 memiliki pilihan produk yang banyak dengan lebih dari 865 juta SKU.
Lebih lanjut, dalam risetnya, Macquarie juga memperkirakan, GOTO Grup akan memperoleh pendapatan bersih 52% di 2025 mendatang dengan rerata pertumbuhan tahunan (CAGR) di kisaran 23% sampai dengan 27%.
Sementara itu, untuk target Gross Transaction Value (GTV) GOTO di kisaran Rp 151 triliun sampai dengan Rp 156 triliun di kuartal ketiga tahun ini masih bisa tercapai seiring membaiknya kondisi makro ekonomi dan meningkatnya mobilitas usai pandemi Covid-19.
Di sisi lain, sinergi ekosistem GOTO stelah integrasi Tokopedia akan mendorong ekspansi margin. Selain itu, ada ruang untuk meningkatkan monetisasi. "Ini akan mendorong penurunan bertahap kerugian EBITDA yang disesuaikan," tulis riset tersebut.
Oleh sebab itu, Macquarie mengharapkan dengan ekspansi dan pengeluaran insentif yang lebih moderat, GOTO dapat mencapai margin kontribusi positif pada tahun 2024 mendatang, dan EBITDA yang disesuaikan secara positif pada tahun 2027.
Sebagaimana diketahui, perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia ini membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 13,65 triliun pada semester pertama tahun ini. Kerugian tersebut mengalami kenaikan sebesar 117,28% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 6,28 triliun.
Sepanjang periode enam bulan pertama tahun ini, GOTO mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 3,39 triliun, naik 73,32%.
Manajemen GOTO menyampaikan, pada enam bulan pertama tahun ini, nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) mencatatkan pertumbuhan sebesar 42% yang mencapai Rp 290,5 triliun. Sedangkan, pertumbuhan pendapatan bruto semester pertama mencapai 49% year-on-year mencapai Rp10,7 triliun.
Pada perdagangan Selasa ini, harga saham GOTO bergerak melemah 1,56% ke level Rp 252 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 298,46 triliun. Dalam tiga bulan terakhir, saham GOTO masih melemah 36,04%.

