IHSG Sesi I Malah Turun saat Neraca Dagang Surplus, Ini Penyebabnya
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir terkoreksi dengan penurunan 0,02% ke level Rp 7.017 pada perdagangan sesi 1 hari ini, Selasa (15/11).
Pelemahan terjadi justru setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus US$ 5,67 miliar pada Oktober 2022.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, nilai transaksi saham hari ini tercatat sebesar Rp 8,66 triliun dengan volume perdagangan 17,84 miliar saham, dan frekuensi sebanyak 938.781 kali.
Tercatat sebanyak 269 saham terkoreksi, 225 saham dalam zona hijau dan 201 saham tak bergerak.
Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, hari ini Indonesia mengumumkan neraca perdagangan untuk periode Oktober 2022 yang mencatat surplus US$ 5,67 miliar.
Kendati demikian, sentimen negatif muncul dari bursa saham Amerika Serikat (AS). Tercatat, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,63%, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi 0,89%. Sementara indeks Nasdaq turun lebih dalam sebesar 1,12%. Survei The Fed menunjukkan, ekspektasi inflasi konsumen naik tahun depan. Di sisi lain, bursa Eropa mengalami penguatan.
Berbeda dengan indeks saham bursa domestik yang berada dalam zona merah, seluruh indeks di bursa Asia justru berada di zona hijau. Nikkei 225 tercatat naik 0,18%, Hang Seng naik 3,81%, Shanghai Composite naik 1,40%, dan Strait Times naik 0,31%.
Melansir KB Valbury Sekuritas, di Asia, indeks secara tentatif naik pada Selasa (15/11) meskipun Jepang melaporkan kontraksi Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal III 2022 sebesar 0,3%, melampaui ekspektasi pertumbuhan 0,3%. Namun, pasar Asia mendapat dorongan dari pelonggaran pembatasan covid-19 di Cina.
