IHSG dan Bursa Asia Melemah, Efek Serangan Rudal Rusia ke Polandia

 Zahwa Madjid
16 November 2022, 12:45
IHSG dan Bursa Asia Melemah, Efek Serangan Rudal Rusia ke Polandia
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi dengan penurunan 0,58% ke level 6.994 pada sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu (16/11).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), di separuh pertama jalannya perdagangan, nilai transaksi saham hari ini tercatat sebesar Rp 7,54 triliun dengan volume 15,04 miliar saham, dan frekuensi sebanyak 836.830 kali.

Tercatat sebanyak 334 saham terkoreksi, 186 saham dalam zona hijau dan 170 saham tak bergerak. Beberapa saham yang paling banyak dibeli investor ialah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). 

Menurut Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar,  Indonesia mengumumkan neraca perdagangan Oktober 2022 dengan surplus sebesar US$ 5,67 miliar, di atas perkiraan. Rekor tersebut juga menandai surplus neraca dagang selama 30 bulan berturut-turut. 

"IHSG masih berada dalam trend bullish selama di atas 6.995," katanya, dalam publikasi riset. 

Adapun, mayoritas bursa Asia hari ini juga berada dalam zona merah. Hang Seng turun 1,42%, Shanghai Composite turun 0,28%, dan Strait Times turun 0,05%. Sedangkan Nikkei 225 naik 0,15%.

KB Valbury Sekuritas memaparkan, bursa saham di Asia-Pasifik turun pagi ini karena investor mengamati perkembangan ketegangan geopolitik setelah otoritas Polandia mengatakan sebuah rudal buatan Rusia menewaskan dua warga dan penyelidikan sedang dilakukan.

Sedangkan, indeks Dow Jones Industrial Average AS ditutup menguat 0,17%, begitu juga dengan S&P 500 yang naik 0,87%. Sementara indeks Nasdaq menguat lebih tinggi sebesar 1,45%. Producer price index (PPI) AS mencapai 0,2% month-on-month pada Oktober 2022, lebih rendah dari perkiraan. Terdapat sinyal bahwa inflasi dapat mereda.

Mayoritas sektor industri di bursa Tanah Air pun ikut berada dalam zona merah. Dipimpin oleh sektor industri dasar yang turun hingga 1,56%. Sektor industri dasar yang turun ada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang turun 3,70% atay 80 poin menjadi Ro 2,080 per saham.

Selanjutnya PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang turun 2,52% atau 200 poin menjadi Rp 7,750 per saham. Terakhir, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk yang turun 1,73% atau 175 poin menjadi Rp 9,925 per saham.

Sektor saham lainya yang terkoreksi adalah sektor infrastruktur turun 1,02%, properti turun 1,08%, keuangan turun 0,47%, non primer turun 0,57%, industri turun 0,36%, primer turun 0,34%, transportasi turun 0,07% dan sektor kesehatan turun 0,02%. Sedangkan sektor teknologi naik 0,62% dan sektor energi naik 0,25%.

Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...