Saham GoTo Melorot 11 Hari Berturut-turut, BEI akan Suspensi Saham?
Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus mengalami tekanan dalam 11 hari berturut-turut. Akumulasi penurunannya mencapai 44,6%, yakni dari Rp 222 menjadi Rp 123 pada penutupan perdagangan saham hari ini, Senin (5/12).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), selama sepekan terakhir, harga saham GOTO juga berkali-kali terkena auto reject bawah (ARB), dengan akumulasi penurunan 28,9%, dan terjerembab 37,56% dalam kurun waktu sebulan.
Jika dibandingkan dengan harga perdana, harga saham unicorn teknologi saat ini tercatat menyusut 63,6% dari level harga saham saat perusahaan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), yakni Rp 338.
Menanggapi kondisi tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, pergerakan harga saham merupakan refleksi dari mekanisme pasar.
Menurut dia, tindakan bursa atas pergerakan harga saham suatu perusahaan tercatat akan ditentukan apabila terdapat indikasi ketidakwajaran dari pergerakan saham tersebut.
"Apabila terdapat indikasi tersebut, bursa dapat menindaklanjuti dengan menyampaikan permintaan penjelasan bahkan melakukan suspensi saham," kata Nyoman kepada wartawan, Senin (5/12).
Sebagai informasi, penyusutan harga saham GOTO secara signifikan terjadi setelah perusahaan mengakhiri periode penguncian atau lock up saham perusahaan.
Emiten hasil merger perusahaan teknologi Gojek Indonesia dan Tokopedia ini ini menerapkan mekanisme lock up bagi para pemegang saham pra-IPO selama delapan bulan berakhir pada 30 November 2022. Jadi, terhitung 1 Desember 2022, seluruh saham yang dibatasi tersebut dapat diperdagangkan secara bebas di BEI.