Jokowi Cabut Aturan PPKM, Ini Dampaknya ke Saham Sektor Kesehatan

Patricia Yashinta Desy Abigail
3 Januari 2023, 17:35
Jokowi Cabut Aturan PPKM, Ini Dampaknya ke Saham Sektor Kesehatan
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM 30 Desember 2022 lalu. Pencabutan PPKM membuat intervensi pemerintah seperti kewajiban memakai masker dan menunjukkan hasil rapid-test antigen atau PCR tidak berlaku.

Para analis menyebut, kebijakan penghapusan PPKM akan berdampak pada saham emiten yang bergerak di sektor kesehatan seperti rumah sakit dan farmasi. Analis Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei, mengatakan kebijakan penghentian PPKM dan kasus Covid yang terus turun, menyebabkan kinerja emiten kesehatan berpotensi turun dibandingkan tahun 2020-2021.

Meski begitu, dalam jangka panjang, emiten kesehatan memiliki prospek pertumbuhan yang positif. Hal ini, seiring meningkatnya populasi dan kebutuhan layanan kesehatan yang baik.

"Sehingga jika ingin dibandingkan, lebih baik kinerja tahun 2022 dengan 2019 atau sebelum pandemi. Rata-rata emiten kesehatan di 2022 mencatatkan kinerja lebih baik dari 2019," katanya kepada Katadata.co.id, Selasa (3/1).

Sementara Research & Consulting PT Infovestama Utama, Nicodemus Anggi, menyampaikan sejak kasus Covid-19 mulai melandai di 2022 dan PPKM semakin turun ke level PPKM 1, mayoritas saham sektor kesehatan berada dalam tren penurunan. Seiring diberhentikannya PPKM maka, hal tersebut juga akan berdampak kurang prospeknya saham sektor kesehatan.

"Namun jika emiten di sektor kesehatan tersebut ditopang oleh diversifikasi lini bisnis yang beragam maka diproyeksi tetap sanggup bertahan mencatatkan fundamental yang solid," katanya saat dihubungi Katadata.

Nicodemus memaparkan pada perdagangan Senin (3/1), dua saham mencatat ARB yakni PT Indofarma Tbk (INAF) turun 6,96% dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) 6,90%.

Sedangkan, salah satu saham yang mencatat penguatan year to date 2022 yakni PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), menguat 2,26% kemarin. Sementara, saham HEAL menurutnya menjadi salah satu emiten sektor kesehatan yang tetap direkomendasikan karena sinergi yang kuat dengan PT Astra Internasional Tbk (ASII).

Hingga penutupan perdagangan IHSG hari ini, saham kesehatan menguat 1,51%. Berikut beberapa saham-saham kesehatan yang naik:

  • PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA) naik 3,03% atau 90 poin menjadi Rp 3.060 per saham
  • PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik 2,91% atau 60 poin menjadi Rp 2.120 per saham
  • PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik 0,46% atau 5 poin mejadi Rp 1.090 per saham

Sementara, berikut beberapa saham-saham kesehatan yang turun:

  • PT Indofarma Tbk (INAF) anjlok 6,54% atau 70 poin menjadi Rp 1.000 per saham
  • PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) turun 1,38% atau 4 poin menjadi Rp 286 per saham
  • PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) turun 1,84 atau 100 poin menjadi Rp 5.325 per saham

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...