IHSG Diprediksi Bergerak Sideways, Berikut Rekomendasi Saham Analis
Mengakhiri pekan ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG terlihat berusaha keluar dari konsolidasi wajarnya. Pada perdagangan Jumat (27/1), analis memprediksi IHSG akan bergerak dalam rentang 6.714 hingga 6.921.
Kamis kemarin (27/1), IHSG ditutup menguat 0,51% ke level 6.864,81 dengan nilai transaksi Rp 10,85 triliun. Sebanyak 299 saham bergerak menguat dan nilai kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 9.489 triliun.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya mengatakan menjelang rilis kinerja beberapa emiten pada tahun 2022 akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. Namun, sentimen masih tercatatnya arus modal keluar (capital outflow) dari pasar modal Tanah Air secara year to date tetap perlu diwaspadai.
“ Jika IHSG belum mampu ditutup di atas resisten level terdekatnya maka dalam beberapa waktu mendatang IHSG akan cenderung bergerak sideways,” ujar William dalam risetnya.
Berikut saham rekomendasi saham William :
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
- PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
Sementara, Analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG berada di 6.773, 6.732 dan 6.691. Adapun, level resistance di kisaran 6.908, 6.968 dan 7.064.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan agar pelaku pasar untuk buy on weakness sejumlah saham, seperti :
- PT Harum Energy Tbk (HRUM) pada rentang harga 1.600-1.670 dengan target harga terdekat di 1.760
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada rentang harga 8.200-8.300 dengan target harga terdekat di 8.500.
- PT Astra International Tbk (ASII) pada rentang harga 5.500-5.650 dengan target harga terdekat di 6.000.