IHSG Akhir Pekan Diramal Tertekan, Simak Rekomendasi Saham Analis
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan tertekan pada perdagangan Jumat (17/2), hari ini. Analis memperkirakan pergerakan IHSG berada dalam rentang 6.803 hingga 6.988.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya, mengatakan pasca rilis data perekonomian tingkat suku bunga yang menunjukkan tidak adanya perubahan tentunya memberikan sentimen tersendiri bagi IHSG.
"Hingga saat ini belum terdapatnya arus capital inflow yang melaju signifikan ke dalam pasar modal Indonesia," katanya dalam riset, dikutip Jumat (17/2). Menurutnya, minimnya sentimen baik dari dalam negeri maupun luar negri masih membuat pergerakan sideways IHSG berpotensi berlanjut.
Adapun, rekomendasi saham dari William yaitu Astra Agro Lestari (AALI), Jasa Marga (JSMR), dan Astra International (ASII). Lalu, Bank Rakyat Indonesia (BBRI), XL Axiata (EXCL), Tower Bersama Infrastructure (TBIG), Ciputra Development (CTRA), dan Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia (LSIP).
Sementara itu, Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan. range pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 6.822 hingga 6.969. Ia pun merekomendasikan untuk memperhatikan beberapa saham.
Di antaranya saham Adi Sarana Armada (ASSA) dengan buy area disekitar 950 dengan target jual di 1.115 hingga 1.265; Bank MNC Internasional (BABP), buy area disekitar 97 dengan target jual di 108 hingga 124; serta Bangun Karya Perkasa (KRYA), buy area disekitar 188 dengan target jual di 262 hingga 346.
Adapun, HSG ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu (15/2) dengan penurunan 0,39% ke level 6.914. Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi kemarin mencapai Rp 9,07 triliun dengan volume 18,07 miliar dan frekuensi 1,06 juta kali.
Terdapat 311 saham berada di teritori negatif, 189 saham zona hijau, 206 saham tak bergerak. Sedangkan, nilai kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 9.559 triliun.
Beberapa saham yang paling aktif ditransaksikan investor kemarin antara lain, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 519.6 miliar, Adaro Energy Indonesia (ADRO) dengan nilai transaksi Rp 465,8 miliar, dan Bank Mandiri (BMRI) dengan nilai transaksi Rp 459,7 miliar.