IHSG Diramal Menguat, Analis Rekomendasikan Saham BBCA dan Unilever
Mengawali pekan Indeks Harga Saham Gabungan diprediksi akan mengalami kenaikan. Sebelumnya pada penutupan perdagangan Jumat (3/3), Indeks terperosot 0,64% ke level 6.813. Analis memprediksi indeks akan bergerak dalam rentang 6.757 hingga 6.872 pada hari ini, Senin (6/3).
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya mengatakan pola pergerakan IHSG saat ini masih menunjukkan kondisi sideways dengan potensi kenaikan dalam jangka panjang. Sedangkan untuk rentang jangka pendek masih akan mengalami konsolidasi wajar.
“Momentum koreksi wajar dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang,” ujar William dalam risetnya.
William pun merekomendasikan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP). Selain itu ia juga merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Sedangkan analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan dalam risetnya bahwa level support IHSG berada di 6.800, 6.760, 6.712 dan 6.644. Sementara level resistance berada di 6.893, 6.923 dan 6.968.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan pun merekomendasikan untuk buy on weakness saham PT Astra International Tbk (ASII) pada rentang harga 5.850 hingga 6.000 dengan target harga terdekat di 6.300. Ia juga merekomendasikan saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) pada rentang harga 1.950 hingga 2.000 dengan target harga terdekat di 2.200. Ada pula saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) pada rentang harga 6.900 hingga 7.100 dengan target harga terdekat di 7.600.
Sebagai informasi, buy on weakness artinya beli saat harga saham sedang dalam pelemahan. Istilah ini merupakan sebuah strategi perdagangan proaktif seorang pedagang masuk ke posisi beli ketika suatu saham sedang koreksi turun. Arti buy on weakness berasal dari konsep beli saat turun dan jual ketika naik.