10 Emiten Pendatang Baru Paling Cuan, Saham CHIP Naik 813%
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 30 perusahaan melantai di pasar modal Tanah Air sampai dengan Senin (10/4). Dari jumlah tersebut, terdapat sejumlah emiten anyar yang mencatatkan kenaikan saham tertinggi sampai dengan periode akhir kuartal pertama 2023 atau pada penutupan perdagangan Jumat (31/3) kemarin.
Siapa saja emiten yang masuk dalam daftar 10 teratas dengan kenaikan harga saham tertinggi?
Kenaikan tertingggi pertama dipimpin oleh PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) dengan kenaikan harga saham 813%. CHIP melakukan pencatatan perdana saham atau listing di bursa pada Rabu (8/2). Perusahaan ini menjadi Emiten ke-17 pada tahun 2023 dan ke-842 di BEI ini tercatat di papan akselerasi.
Saat mencatatkan saham perdananya, harga saham CHIP naik 10% ke level Rp 176 dari level harga penawaran umum yakni Rp 160 per lembarnya. Dari hasil IPO tersebut, perusahaan membidik Rp 32 miliar akan digunakan untuk modal kerja yaitu untuk biaya operasional.
Namun demikian, otoritas bursa sempat mengumumkan saham emiten produsen SIM Card ini masuk dalam pemantauan khusus karena sesuai dengan salah satu dari 11 kriteria yang ditetapkan, yaitu dikenakan penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari satu hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan. Lalu, pada 29 Maret, saham CHIP kena penghentian sementara BEI karena terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Suspensi terhadap perdagangan saham CHIP kembali dibuka 6 April.
Kedua, PT Hatten Bali Tbk (WINE), kinerja sahamnya melonjak 326% hingga kuartal pertama 2023. Perusahaan menggelar IPO dengan melepas sejumlah 678 juta lembar saham atau setara 25,02% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan, dengan harga Rp 129 per saham.
Saat debut perdana, saham Hatten Bali sempat meroket 34,11%. Dari aksi korporasi ini, perusahaan memperoleh dana senilai Rp 87,46 miliar.
Ketiga, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang naik 270% sampai dengan kuartal pertama. Perusahaan ini melantai perdana pada 8 Maret 2023 dengan melepas 1,69 miliar saham dan meraup dana IPO Rp 371,80 miliar.
Keempat PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) yang naik harga sahamnya hingga 226% pada kuartal pertama. Saat debut perdana melantai di bursa, harga saham Jasa Berdikari Logistics menyentuh auto reject atas atau ARA lantaran naik 35% ke level Rp 135 dari harga penawaran umum, yakni Rp 100.
Selanjutnya, posisi kelima ditempati oleh PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE) yang harga sahamnya melonjak 174%. Dalam perdagangan perdananya, saham perusahaan naik 35% ke level Rp 135 dari penawaran umum Rp 100 per saham.
Keenam, ada saham PT Haloni Jane Tbk (HALO) yang turut naik 112%. Bahkan harga saham HALO naik 10% ke level Rp 110 saat resmi menjadi bagian dari BEI, dari harga penawaran saham perdana Rp 100.
Dalam penawaran umum perdana saham kepada publik dari 1 Februari hingga 6 Februari 2023, perusahaan menawarkan sebanyak 1,13 miliar saham baru yang mewakili 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun, perseroan mencatatkan kelebihan permintaan sebanyak 101,6 kali.
Ketujuh, ada PT Hoffmen Cleanindo Tbk (KING) yang harga sahamnya meningkat 84%. Menariknya saat resmi melantai di BEI justru harga sahamnya turun 7,69% ke level Rp 120 dari level harga penawaran umum, yakni Rp 130 per saham. Namun kini saham KING justru menempati jajaran 10 teratas saham-saham yang meningkat pada kuartal pertama.
Kedelapan ditempati oleh saham PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) yang meningkat 73%. Saat perdagangan perdananya di bursa sahamnya naik 5% ke level Rp 126 dari level harga penawaran umum, yakni Rp 120 per saham. Harga saham perusahaan sempat mengalami koreksi di level Rp 115 per saham. Elitery melepas 24,61% saham ke publik dengan harga penawaran umum perdana saham Rp 120 dan meraih dana IPO Rp 60 miliar.
Kesembilan PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) yang sahamnya naik 68%. Perusahaan ini mencatatkan perdana sahamnya pada 30 Maret 2023. Saham perusahaan pada pembukaan langsung menyentuh auto reject atas atau ARA 34,67% ke level Rp 202 pada pembukaan perdagangan saham pertamanya dari level harga penawaran umum, yakni Rp 150. Kini, perusahaan termasuk masuk ke dalam jajajran harga saham yang melaju tinggi.
Kesepuluh dipegang oleh PT Hillcon Tbk (HILL) yang harga sahamnya meningkat 62%. Pada penccatatan perdananya, harga sahamnya meroket 4% dari level penawaran umum Rp 1.250 menjadi Rp 1.300 per lembar. Sebagai informasi, perseroan melepas 442 juta saham atau 15% melalui IPO, sehingga total dana yang diraih Rp 552,87 miliar.