IHSG Berpotensi Turun Lagi, Analis Sarankan Saham BCA hingga Adaro
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melaju di zona merah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (15/5). Analis memprediksi, indeks akan bergerak dalam rentang 6.675-6.800.
Sebelumnya pada perdagangan Jumat akhir pekan kemarin, IHSG ditutup melemah 0,71% ke level 6.707,76 dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,36 triliun.
Analis RHB Sekuritas, Muhammad Wafi mengatakan secara teknikal, dengan indikator yang mulai masuk ke area oversold, atau harga saham di pasar mendapat tekanan jual secara berulang, IHSG berpeluang berbalik menguat atau rebound untuk menguji resistance garis MA50 sekaligus resistance bearish channel-nya.
RHB Sekuritas merekomendasikan beberapa saham seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA).
Analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan dalam risetnya, level support IHSG berada di 6.706, 6.667, dan 6.612. Sementara level resistennya di 6.760, 6.825 dan 6.852.
Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan juga merekomendasikan untuk Buy On Weakness sejumlah saham berikut:
- PT Adaro Energy Tbk (ADRO) pada rentang harga 2.670-2.740 dengan target harga terdekat di 2.950.
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada rentang harga 8.600-8.700 dengan target harga terdekat di 9.000.
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) pada rentang harga 770-790 dengan target harga terdekat di 870.
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada rentang harga 6.450-6.550 dengan target harga terdekat di 7.000.