Penguatan Saham GOTO Terhenti, ARTO dan BFIN Lanjutkan Kenaikan
Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GOTO akan segera merombak susunan direksi perusahaan. Salah satunya dengan menunjuk Patrick Walujo sebagai CEO GOTO. Perubahan tersebut akan dimintakan restunya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa yang akan diselenggarakan pada 30 Juni mendatang.
Memantau pergerakan saham GOTO pada sesi pertama perdagangan Senin (12/6), saham emiten teknologi dengan kapitalisasi pasar terbesar ini merosot 1,6% dan membawa saham GOTO ke level Rp 125 per saham.
Pada awal perdagangan saham GOTO dibuka Rp 127 per saham. Volume perdagangan mencapai 2,21 miliar dengan nilai transaksi 275 miliar dengan frekuensi 11,8 ribu kali. Sedangkan kapitalisasi pasar Rp 148 triliun.
Sebelumnya pada perdagangan Jumat (9/6) GOTO merupakan saham yang paling banyak dijual investor asing sebanyak Rp 162,8 miliar. Padahal sebelumnya pada perdagangan Kamis (8/6) dan bahkan dalam sebulan terakhir, GOTO merupakan saham yang paling banyak diburu oleh asing.
Pelepasan saham oleh investor asing pada akhir pekan lalu seiring dengan naiknya harga saham GOTO. Harga saham GOTO dua hari terakhir memang terus menguat imbas rencana perombakan direktur dan komisaris dari emiten teknologi tersebut.
Di sisi lain pengajuan Patrick Walujo sebagai CEO GOTO disinyalir akan membuat integrasi antara GOTO dengan PT Bank Jago Tbk akan lebih kuat. Apalagi Patrick melalui Wealth Track Technology Limited (WTT) merupakan salah satu pemegang saham pengendali bank digital dengan kode saham ARTO tersebut.
Menilik pergerakan saham ARTO hingga sesi pertama, saham bank digital itu berada dalam zona hijau dengan kenaikan 0,3% atau naik 10 poin menjadi Rp 3.200 per saham. Volume perdagangan mencapai 24,6 juta dengan nilai transaksi Rp 79,3 miliar dan frekuensi sebanyak 8,948 kali. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 44,3 triliun. Namun, secara year to date saham ARTO terkoreksi 13,2%.
Senada emiten afiliasi GOTO dan ARTO, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) juga berada dalam zona hijau dengan kenaikan 3,8%. Kini harga per saham BFIN berada dalam level Rp 1.485 per saham. Volume perdagangan menjadi 39,6 juta dengan nilai transaksi 58,1 miliar dan frekuensi 3.141 kali. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 23,7 triliun. Secara year to date saham BFIN sudah meningkat 40,7%.