Pluang Ajak Investor Intip Saham-saham Potensial di Bursa AS
Pluang menilai ketidakpastian ekonomi 2023 masih akan membayangi pasar saham secara global. Walau demikian platform investasi online itu menyebut kondisi pasar saham di Amerika Serikat atau AS terpantau mengalami kenaikan seperti beberapa pasar saham Nasdaq.
Director of CEO Office Pluang, Andreas Agung Hendrawan mengatakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed memutuskan menahan laju kenaikan suku bunga di level 5% hingga 5,25%.
"The Fed memutuskan menahan laju suku bunga. Langkah itu menyusul stabilnya inflasi dan beberapa saham pada Nasdaq yang mulai reli naik," katanya dalam media gathering Pluang, Rabu (21/6).
Namun Pluang masih memprediksi terjadinya koreksi dalam pasar saham di akhir kuartal ke dua atau di awal kuartal tiga. Meski begitu Pluang masih optimis dengan kinerja beberapa sektor seperti sektor teknologi.
"Perusahaan teknologi terbesar dunia listing di bursa AS. Untuk sektor teknologi sendiri di Pluang cukup besar cukup banyak pilihannya," katanya.
Misalnya saham-saham teknologi seperti Apple, Amazone, Meta, Intel, Amd. Selanjutnya perusahaan yang sedang dalam pengembangan teknologi AI seperti Google.
Oleh karena itu, Pluang menambahkan setidaknya 560 pilihan aset saham baru dari AS. Pilihan aset ini sebagai pilihan investasi bagi investor ritel di aplikasi Pluang.
Agung menyebut penambahan lebih dari 560 saham AS dapat memberikan keanekaragaman portofolio bagi investor. Seperti melakukan penambahan aset saham AS berasal dari berbagai sektor seperti teknologi, finansial, energi, dan lainnya.
"Kapitalisasi saham AS lebih besar dibandingkan saham-saham Indonesia dan saham AS lebih bervariasi," katanya.
Adapun sektor saham di AS yang dapat diperhatikan investor untuk berinvestasi secara jangka panjang menurutnya ada tujuh. Pertama, saham perusahaan chip global. Para investor bisa mencoba meninjau prospek dari perusahaan chip semikonduktor global. Misalnya saja ASML Holding, Applied Material Inc atau Lam Research Corporation. Sebagai informasi, kapitalisasi pasar perusahaan-perusahaan ini di atas US$ 60 juta dan rata-rata volume perdagangan di atas US$ 1 juta.
“Dua indikator ini sudah cukup menunjukan seberapa prospektif saham perusahaan chip global untuk para trader,” ujar Andreas.
Kedua, saham sektor keuangan. Pluang menilai Blackstone Inc menjadi salah satu saham di sektor keuangan yang memiliki prospek menarik di kalangan trader. Adapun Block Inc menjadi salah satu saham sektor keuangan yang dihadirkan Pluang pada perilisan kali ini.
Salah satu produknya yaitu Cash App, layanan transfer uang antar individu lewat aplikasi atau situs web yang diminati di Amerika. Menurut catatan Pluang, pada 2022 Cash App melaporkan 47,8 juta pengguna aktif dan memproyeksikan 52,9 juta pengguna pada 2023.
Ketiga, saham sektor teknologi. Pluang menyebut Autodesk menjadi pilihan aset investasi di bidang software as a service yang berpotensi berkembang dalam software design yang digunakan untuk berbagai jenis industri. Di mana Atlassian merupakan pilihan saham di bidang tersebut.
Kelima, saham sektor farmasi. Abbvie, Inc dan Bristol-Myers Squibb Co merupakan pilihan saham AS di sektor farmasi yang memiliki kapitalisasi pasar antara US$ 100 juta hingga US$ 200 juta. Kedua saham ini dapat diperhatikan bagi investor untuk investasi jangka panjang.
Keenam, saham sektor telekomunikasi. Menurut Pluang, Cisco dan Verizon merupakan pemain lama di sektor telekomunikasi di pasar saham AS. Sektor telekomunikasi ini memiliki karakter yang jauh lebih defensif dalam menghadapi volatilitas pasar.
Ketujuh, saham sektor energi. Pluang mengungkapkan TotalEnergies dan ConocoPhillips bisa menjadi pilihan saham AS di sektor yang cukup potensial di jangka panjang.