MIND ID Siap Tambah Kepemilikan Saham Vale jadi 40%
Holding BUMN pertambangan, PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID menyiapkan rencana meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan tambang nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menjadi 40%. Hal ini guna memenuhi kewajiban divestasi saham Vale.
Sebagaimana diketahui, MIND ID telah memiliki 20% saham INCO setelah melakukan akusisi saham dari Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd.
Kepala Divisi Institutional Relations MIND ID Selly Adriatika mengatakan komitmen tersebut juga merupakan salah satu upaya MIND ID meningkatkan nilai tambah dari produksi nikel INCO dengan mengembangkan industri hilir nikel di Indonesia.
Menurutnya, dengan menjadi saham pengendali INCO, perusahaan dapat memberi kontribusi bagi pembangunan industri pertambangan dan mineral di Indonesia terutama dalam sektor nikel.
"Meskipun begitu, MIND ID tetap mendukung kebijakan yang akan ditetapkan oleh pemerintah terkait INCO," kata Selly, dalam keterangan resmi, Kamis (6/7).
Dia mengatakan MIND ID memiliki keinginan yang lebih besar untuk memegang kendali atas INCO. Dalam upaya tersebut, MIND ID berencana untuk mengakuisisi sisa saham divestasi INCO sebesar 20%, yang merupakan persyaratan bagi INCO untuk mengubah status kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK).
Dengan demikian, MIND ID akan memiliki 40% saham INCO, sementara Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. masing-masing akan memiliki 30% saham.
Menanggapi perihal rencana MIND ID meningkatkan porsi sahamnya, Direktur Keuangan Vale Indonesia, Bernardus Irmanto tak ingin berkomentar lebih lanjut mengenai kapan tenggat pemenuhan 40% saham Vale oleh MIND ID.
"Terkait divestasi, yang bernegosiasi adalah MIND ID, Vale Canada dan Sumitomo antar pemegang saham, jadi kami tidak bisa menyampaikan hal-hal yang menjadi urusan pemegang saham," ujarnya saat dihubungi Katadata.co.id.
Adapun, berdasarkan data perdagangan, harga saham INCO naik 0,40% ke level Rp 6.350 per saham dari harga penutupan Rabu (6/7), Rp 6.325 per saham.
Harga sahamnya di awal pembukaan sudah naik, bahkan menyentuh level tertinggi Rp 6.400 per saham. Volume saham yang diperdagangkan tercatat 4,43 juta dengan nilai transaksi Rp 28,17 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 2.527 kali dengan kapital market 63,1 triliun.
