Pasca Pengesahan RUU Kesehatan, Bagaimana Pergerakan Saham Kesehatan?
Pemerintah dan DPR merombak hampir seluruh pasal dalam Bab XII terkait Pendanaan Kesehatan dalam UU Kesehatan yang baru. Walaupun terdapat banyak kontroversi mengenai pengesahan undang-undang, pengumuman ini menjadi angin segar bagi sejumlah emiten rumah sakit dan farmasi.
Bahkan pada penutupan perdagangan saham kemarin, Selasa (11/7) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dalam zona hijau seiring euforia saham-saham sektor kesehatan. Sektor kesehatan pun naik 2,88% dan menjadi yang terbesar diantara 10 sektor saham lainnya.
Hingga sesi pertama perdagangan Rabu (12/7) hari ini, sektor saham kesehatan masih berada dalam zona hijau dengan kenaikan 0,13%.
Berikut pergerakan saham kesehatan pada sesi pertama perdagangan sesi I hari ini:
Naik
- PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) naik 0,67% atau 5 poin menjadi Rp 750 per saham
- PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) naik 2,26% atau 60 poin menjadi Rp 2.710 per saham
- PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) naik 1,08% atau 4 poin menjadi Rp 374 per saham
- PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) naik 1,72% atau 100 poin menjadi Rp 5.900 per saham
- PT Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA) naik 1,02% atau 20 poin menjadi Rp 1.975 per saham
- PT Bundamedik Tbk (BMHS) naik 1,06% atau 4 poin menjadi Rp 380 per saham
- PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) naik 2,04% atau 10 poin menjadi Rp 500 per saham
- PT Royal Prima Tbk (PRIM) naik 2,22% atau 2 poin menjadi Rp 92 persaham
- PT Sejahteraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) naik 0,78% atau 5 poin menjadi Rp 650 per saham
- PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS) naik 3,61% atau 3 poin menjadi Rp 86 per saham
- PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK) naik 0,90% atau 10 poin menjadi Rp 1.120 per saham
Turun
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 1,48% atau 30 poin ke level Rp 2.000
- PT Kimia Farma Tbk (KAEF) turun 1,74% atau 15 poin menjadi Rp 845 per saham
- PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) turun 1,67% atau 10 poin menjadi Rp 590 per saham
- PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) turun 1,67% atau 10 poin menjadi Rp 590 per saham
- PT Siloam International Hospital Tbk (SILO) turun 3,75% atau 75 poin menjadi Rp 1.925 per saham
- PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) turun 0,81% atau 15 poin menjadi Rp 1.835 per saham
- PT Phapros Tbk (PEHA) turun 1,45% atau 10 poin menjadi Rp 680 per saham
- PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) turun 1,03% atau 2 poin menjadi Rp 680 per saham
- PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) turun 1,25% atau 10 poin menjadi Rp 790 per saham
- PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) turun 1,25% atau 10 poin menjadi Rp 790 per saham
- PT Soho Global Health Tbk (SOHO) turun 0,40% atau 20 poin menjadi Rp 4.960 per saham
- PT Murni Sadar Tbk (MTMH) turun 0,69% atau 10 poin menjadi Rp 1.430 per saham
- PT Haloni Jane Tbk (HALO) turun 0,93% atau 1 poin ke level Rp 106 per saham
- PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) turun 0,67% atau 5 poin menjadi Rp 740 per saham
- PT Penta Valent Tbk (PEVE) turun 1,73% atau 3 poin menjadi Rp 170 per saham
Stagnan
- PT Indofarma Tbk (INAF) stagnan di level Rp 660 per saham
- PT Merck Tbk (MERK) stagnan di level Rp 4.810 per saham
- PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) stagnan di level Rp 1.450 per saham
- PT Jayamas Medical Industri Tbk (OMED) stagnan di level Rp 185 per saham
- PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) stagnan di level 212 per saham
- PT Organon Pharma Indonesia Tbk (SCPI) stagnan di level Rp 29.000 per saham
Dari antara saham-saham tersebut hanya MIKA dan CARE yang berhasil masuk ke jajaran top gainers dalam perdagangan sesi I ini. Top gainer adalah saham dengan kenaikan harga paling tinggi diantara seluruh saham di pasar modal dibandingkan harga pembukaannya pada satu hari bursa.
Sedangkan SILO yang kemarin memimpin top gainers justru saat ini memimpin top losers. Top loser adalah saham dengan penurunan harga paling tinggi diantara seluruh saham di pasar modal dibandingkan harga pembukaannya pada satu hari bursa.