IHSG Diprediksi Kembali Melemah, Analis Jagokan Saham BBCA hingga BRPT
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi kembali melanjutkan tren pelemahan pada perdagangan Kamis (19/10) ini.
Phintraco Sekuritas mengatakan sentimen positif IHSG berasal dari realisasi data-data ekonomi Tiongkok yang mayoritas berada di atas ekspektasi. Antara lain pertumbuhan ekonomi sebesar 4.9% secara tahunan (year on year/yoy) di kuartal tiga 2023, lebih baik dari perkiraan di 4.4% yoy. Katalis lainnya juga bersumber dari pertumbuhan penjualan ritel sebesar 5.5% yoy, lebih tinggi dari perkiraan di 4.9% yoy.
Sedangkan dari dalam negeri, pasar mengantisipasi rilis hasil RDG BI (19/10). RDG BI diperkirakan kembali menahan suku bunga acuan di 5.75%
"Akan tetapi, pasar mengantisipasi pandangan BI terhadap kondisi ekonomi ke depan, terutama terkait tren pelemahan nilai tukar Rupiah satu bulan terakhir," tulis Phintraco Sekuritas, Kamis (19/10).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Pertamina Geoothermal Energy Tbk (PGEO), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT Blue Bird Group Tbk (BIRD) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
MNC Sekuritas menyebut IHSG akan bergerak dalam rentang area 6.747-.820 sebagai target koreksi berikutnya. MNC Sekuritas merekomendasikan investor untuk buy on weakness atau beli di harga bawah pada saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).
Selanjutnya buy on weakness pada saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Lalu buy on weakness pada saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Terakhir, buy on weakness pada saham PT Elnusa Tbk (ELSA).
Untuk diketahui, laju IHSG naik 43,32 poin atau 0,63% ke level 6.939 pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (17/10). Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham tercatat mencapai Rp 9,13 triliun dengan volume 21,77 miliar saham dan frekuensi sebanyak 1,30 juta.
Sebanyak 284 saham menguat, 236 saham terkoreksi, dan 241 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari kemarin menjadi Rp 10.703,2 triliun.