Kolaborasi TikTok - GOTO Kian Dekat, Berikut Riset Teranyar Macquarie
Rencana kerja sama TikTok dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kian dekat. Dikutip dari Bloomberg, TikTok milik ByteDance sedang merencanakan investasi potensial di unit e-commerce GOTO yakni Tokopedia, yang dapat diselesaikan dalam beberapa minggu mendatang.
TikTok memang kini tengah mencoba dan memulai kembali toko online di pasar e-commerce terbesarnya yakni Indonesia.
Menyusul rencana ini Macquarie Sekuritas Indonesia dalam riset terbarunya, dikutip Rabu (29/11) percaya ini akan menjadi skenario yang saling menguntungkan bagi GOTO dan TikTok. Serta menjadi katalis positif tambahan bagi GOTO di tengah peluang peningkatan pendapatan.
“Oleh karena itu, kami menunggu rincian mengenai keekonomian kesepakatan. Pemeriksaan kami menunjukkan bahwa Shopee dan Lazada menjadi yang paling agresif selama tidak adanya TikTok Shop saat ini,” tulis riset.
Macquarie menilai, pertumbuhan nilai transaksi bruto atau gross merchandise value (GMV) e-commerce Indonesia diproyeksikan oleh Google, Temasek, dan Bain & Co mencapai 7% tahun ini, sementara perkiraan pada tahun 2025 telah dipotong sebesar 14% menjadi US$ 82 miliar. Untuk salah satu pemain utama e-commerce, Tokopedia milik GOTO misalnya, GMV per September 2023 turun hampir 9% secara tahunan.
“Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa TikTok Shop telah menjadi kontributor utama pertumbuhan. TikTok Indonesia memiliki 125 juta pengguna, menjadikan Indonesia sebagai pasar terbesar kedua setelah AS,” tulis riset.
TikTok Shop telah ditutup di Indonesia sejak 4 Oktober. Sebelum penutupan, Momentum Works memperkirakan TikTok Shop akan menguasai 13,2% pangsa pasar e-commerce Asia Tenggara pada tahun 2023. Pada tahun 2022, TikTok Shop menghasilkan US$ 2,5 miliar GMV di Indonesia atau 14% dari GMV keseluruhan Tokopedia, unit GOTO.
“Kami percaya potensi kemitraan TikTok dengan GOTO dapat saling menguntungkan mengingat rekam jejak GOTO sebagai pemimpin lokal dengan pemegang saham yang memiliki koneksi yang baik,” tulis Macquarie.
Apalagi kecil kemungkinan TikTok untuk bisa mendapatkan lisensi e-commerce terpisah. Oleh karena itu, menurut pandangan sekuritas tersebut perlu bermitra dengan pemain lokal.
Apalagi bagi pemerintah, kesepakatan ini dapat menghasilkan pendapatan pajak tambahan dan lebih banyak investasi dari TikTok di Indonesia. CEO TikTok menyatakan pada bulan Juni bahwa perusahaan berencana untuk menginvestasikan miliaran dolar di Indonesia dan negara lain.
Meskipun demikian, jika berhasil, kejelasan lebih lanjut mengenai struktur kemitraan Tiktok dengan GOTO akan sangat penting untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai peluang peningkatan pendapatan.
Sebagai pengingat, Macquarie meningkatkan GOTO menjadi outperform di tengah peluang pasca aksi jual pada tanggal 18 Oktober. Sisi negatifnya, mungkin ada beberapa implikasi dari tingkat pembakaran TikTok Shop yang sebelumnya tinggi pada struktur kolaborasi. Namun ada risiko jika perundingan tertunda dan bisa gagal.
Berikut tesis GOTO dari Macquarie yakni pertumbuhan nilai transaksi bruto bertahap berdasarkan pembelanjaan promosi yang bijaksana. Lalu pemotongan G&A lebih lanjut dapat mendorong peningkatan EBITDA. Serta penilaian yang wajar.
“Setelah reli baru-baru ini, GOTO sekarang diperdagangkan pada 4,2x konsensus Bloomberg proyeksi 2024 EV/sales. Selain katalis TikTok Shop, kami yakin kemajuan menuju EBITDA yang disesuaikan secara positif pada kuartal empat 2023 dan keberlanjutan pertumbuhan pendapatan akan sangat penting untuk melanjutkan pemeringkatan ulang,” tulis riset.
Pada perdagangan Rabu (29/11) pukul 15.33 WIB saham GOTO tengah menguat 3,30% ke Rp 94 per lembar. Sedangkan secara tahun berjalan saham GOTO naik 1,08%.