Investor Kripto RI Tembus 18,25 Juta, Bagaimana Prospeknya di 2024?
Investor aset kripto di Tanah Air terus bertumbuh. Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), hingga November tahun ini jumlah investor kripto sudah mencapai 18,25 juta orang. Jumlah ini sudah melampaui investor pasar modal per Oktober yang mencapai 11,88 juta investor.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Sanjaya menyampaikan pertumbuhan rata-rata pelanggan kripto setiap bulannya sebesar 437,9 ribu sejak Februari 2021. Sementara dari sisi nilai transaksi aset kripto di Indonesia sudah mencapai Rp 104,9 triliun sampai dengan Oktober 2023, mengalami penurunan dibanding tahun lalu.
Tirta mengungkapkan, pertumbuhan ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap aset kripto namun harus tetap dibarengi dengan edukasi yang komprehensif kepada masyarakat.
“Apalagi momen Bitcoin halving yang juga diproyeksi terjadi tahun depan, akan mendorong peningkatan harga dan transaksi aset kripto,” ungkap Tirta, dalam keterangan tertulis, Senin (18/12).
Tirta mengungkapkan, saat ini Indonesia berada di peringkat ketujuh sebagai negara dengan jumlah investor aset kripto terbesar di dunia. Bappebti terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan para pedagang asosiasi, dan stakeholders terkait untuk mengembangkan ekosistem dan tata kelola aset kripto.
“Dengan demikian, kami optimis nilai transaksi ini akan kembali meningkat,” ujarnya.
Sementara itu, Chief Compliance Officer (CCO) sekaligus Ketua Umum Aspakrindo-ABI, Robby, mengungkapkan sepanjang tahun ini bisa dikatakan penuh tantangan bagi pasar keuangan dan investasi, termasuk aset kripto.
Di antaranya isu mengenai platform exchange ilegal yang menyebabkan risiko keamanan bagi investor. Salah satu pendorongnya yakni tingginya pajak yang membuat investor memilih platform tidak terdaftar. Selain itu, tantangan lain yang dihadapi yakni layanan aset kripto yang masih terbatas pada spot trading.
“Kurangnya variasi layanan di industri kripto juga dikhawatirkan dapat berdampak pada minat investor,” kata Robby.
Menyoal potensi industri kripto tahun 2024 mendatang, Robby mengatakan pasar kripto terus menunjukkan performa positif. “Harga Bitcoin sebagai salah satu aset kripto terpopuler meningkat hingga 175 persen sejak Januari 2023. Ini menandakan besarnya potensi pertumbuhan aset kripto sebagai alternatif investasi,” ujar dia.
Secara terpisah, Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menjelaskan bahwa dari perspektif pasar kripto, kebijakan terbaru dari The Fed memberikan keyakinan bahwa kondisi makroekonomi AS akan menjadi lebih stabil. Prediksi jangka pendek menunjukkan bahwa pasar kripto kemungkinan akan tetap bullish hingga akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024.
Fyqieh menambahkan, faktor yang mendukung Bitcoin saat ini adalah harapanakan siklus pelonggaran jangka pendek oleh The Fed dan optimisme terkait adopsi institusional melalui ETF Bitcoin spot yang diperkirakan akan disetujui di AS pada awal tahun2024.
“Ini memberikan peluang bagi kenaikan harga BTC dalam jangka pendek, meskipun ada potensi koreksi yang lebih rendah," kata Fyqieh.