SoftBank Terima Rp 116 Triliun dari T-Mobile, Sahamnya Melesat 5%
Raksasa konglomerat Jepang, SoftBank Group, bakal menerima saham senilai US$ 7,59 miliar atau setara Rp 116,99 triliun, asumsi kurs Rp 15.415 per dolar AS dari perusahaan telekomunikasi T-Mobile US. Sentimen itu turut mengerek harga saham SoftBank sebesar 5% pada Rabu ini.
SoftBank sebelumnya telah meminta T-Mobile U.S. untuk mengeluarkan 48,75 juta saham biasa kepada perusahaan yang dimiliki konglomerat Masayoshi Son ini sebagai bagian dari syarat perjanjian penggabungan antara perusahaan telekomunikasi Sprint milik SoftBank di Amerika Serikat dan T-Mobile telah terpenuhi.
Transaksi ini turut meningkatkan kepemilikan SoftBank di T-Mobile menjadi 7,64% dari sebelumnya 3,75%. Selain itu, transaksi ini juga turut meningkatkan tingkat pengembalian internal SoftBank pada investasinya di Sprint menjadi 25,5%. Tidak ada biaya tambahan yang dikenakan pada SoftBank terkait pengalihan saham tersebut.
Sekadar memberi konteks, merger antara Sprint dan T-Mobile diumumkan pada bulan April 2018. Penyelesaian merger secara resmi terjadi pada 1 April 2020.
Dalam perjanjian merger tersebut, SoftBank merupakan pemilik mayoritas Sprint, menerima saham di T-Mobile sebagai bagian dari transaksi. Pada saat pengumuman merger pada tahun 2018, nilai transaksi diestimasikan mencapai sekitar $26 miliar.
“Ini meningkatkan proporsi ekuitas yang terdaftar dan dapat diukur yang dimiliki dalam neraca SoftBank Group," tulis analis Macquarie, Paul Golding, dalam catatannya, seperti dikutip dari CNBC International, Rabu (27/12).
Saham SoftBank mengalami kenaikan sekitar 14% sepanjang tahun ini, Menurut perhitungan Macquarie, saat ini, harga saham grup SoftBank diperdagangkan dengan diskon sekitar 45,5% dari nilai asetnya.