Pelanggan Kripto Capai 18,5 Juta, Transaksi Tembus Rp 149 T di 2023

Lona Olavia
14 Januari 2024, 18:53
Pelanggan Kripto Capai 18,5 Juta, Transaksi Tembus Rp 149 T di 2023
Bloomberg
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Jumlah pelanggan kripto di Indonesia mencapai 18,5 juta orang pada akhir tahun 2023. Jumlah itu meningkat 11% dibandingkan pada 2022 yang sebanyak 16,7 juta orang.

Sedangkan nilai transaksi kripto di Indonesia pada tahun 2023 mencapai Rp 149,2 triliun. Jumlah itu menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 306,4 triliun.

Penurunan volume transaksi aset tersebut disinyalir akibat tingginya pajak dibandingkan dengan negara lainnya. Besaran PPN final yang dipungut dan disetor sebesar 1% dari tarif PPN umum atau sebesar 0,11%. Sementara penerapan PPN aset kripto tidak diberlakukan di banyak negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Australia dan Brazil. 

“Transaksinya Rp 149,2 triliun, pelanggannya 18,5 juta,” kata Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan PBK Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tirta Karma Senjaya kepada Katadata.co.id, Minggu (14/1).

Tren investasi kripto diketahui mulai marak kembali jelang keputusan ETF Bitcoin Spot. Usai Komisi Sekuritas dan Bursa AS atau US Securities and Exchange Commission (SEC) menyetujui pengajuan ETF Bitcoin Spot oleh 11 perusahaan pada tengah pekan lalu, diyakini bisa mendongkrak jumlah pelanggan di 2024. Begitu juga dengan jumlah transaksinya.

Apalagi perdagangan aset kripto diprediksi tumbuh positif seiring dengan halving Bitcoin yang akan terjadi pada 2024. 

Halving Bitcoin 2024 dianggap merupakan hal penting yang mempengaruhi pasar kripto secara keseluruhan, termasuk pasar altcoin. Pada masa itu, imbalan atas penambangan kripto akan dipotong setengahnya sehingga membatasi pasokan Bitcoin. Sedikitnya pasokan dan banyaknya permintaan ini lah yang sering kali menjadi faktor di balik reli baru.

Country Manager Interim Luno Indonesia Aditya Wirawan mengatakan, persetujuan SEC atas Spot exchange-traded fund (ETF) Bitcoin di AS menjadi perkembangan yang patut dirayakan sekaligus momen bersejarah bagi dunia kripto.

Jika di tahun 2017 ada ICO (initial coin offering) dan di tahun 2020 ada NFT, maka bull runberikutnya kemungkinan besar disebabkan karena ada hal besar yang meningkatkan popularitas kripto. Kemungkinan besar ini adalah spot ETF.

ETF Bitcoin diprediksi akan membuka jalan bagi para investor institusional untuk berinvestasi dalam Bitcoin melalui lembaga keuangan tradisional. Dengan persetujuan SEC atas spot exchange-traded fund Bitcoin pertama ini, maka kemungkinan besar akan terjadi aliran masuk investasi institusional.

“Melihat popularitas ETF di pasar tradisional, maka besar kemungkinan investor ritel juga akan mencoba berinvestasi di kripto, dan dengan demikian menjadikan kripto aset yang semakin mudah diakses,” kata Aditya. 

Dalam setahun terakhir, volume trading spot Bitcoin di exchange-exchange seluruh dunia meningkat pesat akibat respon positif para investor terhadap sinyal - sinyal bahwa persetujuan spot ETF kripto oleh para pengelola aset kripto dan tradisional kemungkinan besar akan terjadi.

 

Dalam beberapa tahun terakhir, harga Bitcoin dan aset kripto lain telah mengalami peningkatan dan koreksi. Meskipun kinerja masa lalu tidak selalu bisa dijadikan acuan kinerja di masa depan, namun Bitcoin telah memulai tahun 2024 dengan baik, bahkan menyentuh angka tertinggi selama 21 bulan terakhir dan naik 190% dalam setahun terakhir.

Persetujuan ETF Bitcoin serta potensi dampaknya terhadap investasi institusional secara lebih luas merupakan sinyal yang jelas atas pendewasaan aset kripto. Terdapat pergeseran pandangan yang positif terkait bagaimana kripto dipandang oleh lembaga - lembaga investasi tradisional. 

“Kami berharap dengan persetujuan ETF ini juga dapat mengembangkan kepercayaan yang semakin positif akan aset kripto sehingga mendorong pertumbuhan industri dan ekosistem aset kripto di Indonesia,” ujar Aditya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...