Jelang Pemilu, Optimisme Pelaku Pasar Menurun di Bulan Februari Ini

Lona Olavia
2 Februari 2024, 08:58
Jelang Pemilu, Optimisme Pelaku Pasar Menurun di Bulan Februari Ini
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Indonesia akan menggelar pesta demokrasi pada 14 Februari 2024. Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 terdiri dari memilih anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan bersamaan dengan Pilpres.

Tak hanya itu, bulan Februari juga akan disemarakkan oleh Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang yang juga dirayakan setiap tanggal 14 Februari.

Sementara di bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (" target="_blank" rel="dofollow">IHSG) diproyeksi akan menguat. Namun sayangnya penguatan itu bersifat terbatas. 

Hal itu nampak dari CSA Index untuk Februari 2024 yang memberikan hasil 59,7. Nilai itu mengindikasikan penurunan tingkat optimisme dibandingkan bulan Januari yang mencapai angka 83,7. Penurunan ini mengindikasikan pelaku pasar kurang bergairah dalam menghadapi perdagangan di bulan Februari ini. 

“CSA Index Februari 24 menunjukkan optimisme pelaku pasar menurun dalam menghadapi perdagangan di bulan Februari 2024. Ini disebabkan adanya Pemilu dan menurunnya kemungkinan The Fed menurunkan tingkat suku bunga dalam waktu dekat," kata Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) David Sutyanto dikutip Jumat (2/2).

Adanya Pemilu yang diadakan di bulan ini, serta pelemahan nilai tukar Rupiah menjadi alasan yang cukup banyak dikemukakan pelaku pasar. Meskipun turun, tapi dengan angka diatas 50 menunjukkan bahwa lebih banyak pelaku pasar yang memprediksi IHSG akan bullish di bulan Februari. Konsensus untuk penutupan IHSG pada bulan Februari 2024 adalah sebesar 7.258 mengindikasikan kenaikan tipis dari penutupan pada bulan Januari 2024 di angka 7.207.

Berdasarkan hasil deep interview diketahui pelaku pasar melihat bahwa ketidakpastian akibat Pemilu cukup tinggi. Apabila Pemilu selesai dengan satu putaran, maka ini akan menjadi hal yang positif sehingga pelaku pasar dapat dengan segera mengalokasikan asetnya untuk menyesuaikan dengan hasil Pemilu. Akan tetapi, apabila berlangsung dua putaran, maka ketidakpastian masih akan berlanjut hingga Pemilu putaran kedua diadakan. Selain itu, faktor pelemahan Rupiah dan potensi peningkatan tensi geopolitik dipercaya juga semakin memperberat langkah IHSG. 

Meningkatnya tensi geopolitik diyakini berdampak signifikan pada rantai pasok global, sementara ekspektasi penurunan suku bunga oleh the Fed pada bulan Maret mendatang juga semakin rendah.

Sebanyak 93,4% pelaku pasar tetap optimis IHSG akan mengalami tren bullish selama dua belas bulan ke depan. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan optimisme pelaku akan pergerakan IHSG tahunan pada bulan Januari sebesar 93,0%. Sentimen positif yang paling mempengaruhi adalah pelaku pasar yakin pertumbuhan ekonomi masih baik di tahun 2024 dan harapan The Fed akan tetap memangkas suku bunganya di tahun ini. 

Harapan meningkatnya kinerja emiten pasca Pemilu juga menjadi alasan investor yakin IHSG tetap bertumbuh di tahun 2024.

Pelaku pasar menargetkan IHSG menguat hingga ke level 7.697 pada akhir 2024. Ini mengindikasikan IHSG menguat sebanyak 489 poin atau 6,78% dari posisi penutupan di akhir Januari 2024.

Target ini didasarkan bahwa terdapat beberapa sentimen negatif yang berpengaruh jangka panjang seperti risiko geopolitik yang meningkat dan perlambatan ekonomi dunia. Perekonomian Indonesia diperkirakan masih bertumbuh dengan baik meskipun terdapat gejolak pada harga komoditas dan nilai tukar dalam 12 bulan ke depan. 

Pelaku pasar menantikan arah kebijakan dari pemerintah yang akan terpilih pada Pemilu nanti, yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan IHSG lebih baik lagi.

CSA Index juga mencermati sektor-sektor yang akan menjadi penggerak utama untuk IHSG di bulan Februari. Adapun sektor keuangan menjadi pilihan utama dan mayoritas pelaku pasar sebagai sektor yang dapat memacu IHSG. 

Adanya rilis laporan keuangan perbankan yang hasilnya diatas ekspektasi dan rendahnya valuasi menjadikan sektor ini digemari. Selain sektor keuangan, sektor barang konsumen non primer juga menjadi pilihan terbanyak kedua. Ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi dalam negeri yang masih terjaga dan optimisme akan kondisi ekonomi dalam negeri.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...