Bursa Wall Street Rontok Dipicu Kinerja Buruk Nvidia

Nur Hana Putri Nabila
21 Februari 2024, 06:22
Bursa Wall Street Rontok Dipicu Kinerja Buruk Nvidia
Antara
Ilustrasi - Para pialang memperhatikan layar monitor pergerakan saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. REUTERS/Brendan McDermid/aa.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bursa Amerika Serikat (AS) ditutup merosot pada perdagangan Selasa (20/2). Penurunan tersebut dipicu kinerja buruk Nvidia yang memimpin penurunan pada sektor teknologi.

Dow Jones Industrial Average menurun sebesar 64,19 poin atau 0,17%, ke level 38.563,80. S&P 500 terkoreksi 0,60% dan ditutup pada 4.975,51. Sedangkan Nasdaq yang terdiri dari saham-saham teknologi kehilangan 0,92% dan berakhir pada 15.630,78.

Di samping itu, saham Nvidia anjlok hampir 4,4% menjelang laporan pendapatan pada hari Rabu (21/2) setelah jam perdagangan berakhir. Meskipun diproyeksikan akan mencatat hasil yang positif, investor khawatir tingginya valuasi telah memperburuk hasil laporan pendapatan tersebut. Kemudian Amazon merosot 1,4%, sementara saham Microsoft dan Meta masing-masing mengalami penurunan sekitar 0,3%.

Kepala Strategi Investasi di CFRA Research, Sam Stovall menyatakan bahwa dengan valuasi sektor teknologi yang mendekati 30x estimasi ke depan, tampaknya telah mencapai batas atas. Hal ini membuat sulit untuk mencapai ekspansi lebih lanjut pada kelipatan price to earnings.

"Apa yang harus ditunggu oleh para investor adalah pendapatan yang lebih baik dari yang diantisipasi sehingga estimasi 2024 dan 2025 akan diperbaiki," kata Stovall dikutip CNBC, Selasa (21/2).

Sepanjang awal tahun ini, sektor teknologi melesat 6%, hingga menjadika salah satu sektor dengan kinerja terbaik ketiga di pasar secara keseluruhan, hanya kalah dari sektor layanan komunikasi dan perawatan kesehatan. Khususnya Nvidia telah melonjak sebesar 40% sepanjang tahun ini. 

Sementara perusahaan-perusahaan lain yang termasuk dalam 'Magnificent 7' juga telah mengalami kenaikan. Meta dan Amazon masing-masing telah meroket sekitar 33% dan 10% pada 2024.

Pada hari Selasa (20/2), saham-saham di sektor keuangan juga menarik perhatian setelah pengumuman besar bahwa Capital One Financial telah setuju untuk membeli Discover Financial Services dalam sebuah kesepakatan semua saham senilai US$ 35,3 miliar. Kesepakatan itu diperkirakan akan ditutup pada akhir 2024 atau awal 2025. Pasca pengumuman tersebut, saham Capital One naik 0,1%, sementara saham Discover melonjak sebesar 12,6%.

Penurunan di bursa Wall Street terjadi setelah data ekonomi menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin tidak akan segera memangkas suku bunga secepat atau sebanyak yang diantisipasi oleh pelaku pasar tahun ini.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...