Harga Beras Melonjak, Saham AISA, NASI, dan HOKI Justru Turun

Nur Hana Putri Nabila
23 Februari 2024, 11:58
Harga Beras Melonjak, Saham AISA, NASI, dan HOKI Justru Turun
ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Pedagang membersihkan lapak berasnya di pasar Induk Manonda, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (22/2/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Harga beras naik lebih dari Rp 1.000 per kilogram (kg) hanya dalam waktu kurang dari dua bulan pertama pada tahun ini. Seiring dengan hal itu, harga tiga saham emiten produsen beras di dalam negeri mayoritas terpantau anjlok pada penutupan perdagangan saham sesi pertama siang ini, Jumat (23/2). 

Pergerakan tersebut di tengah kenaikan harga beras di pasaran, dengan rata-rata menyentuh Rp 15.000 per kg per Februari 2024 dari Rp 14.000 per kg pada bulan sebelumnya. Adapun ketiga saham beras tersebut yakni PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI), dan PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA).

Saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) anjlok 2,65% ke level Rp 184 per lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 5,94 miliar dan nilai kapitalisasi pasarnya Rp 1,78 triliun. 

Kemudian, saham PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) pada siang ini juga terpantau merosot 1,30% ke level Rp 76 per saham. Adapun nilai transaksinya Rp 300,78 juta dengan kapitalisasi pasar Rp 61,36 miliar. 

Sedangkan PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) terpantau stagnan. Namun, saham AISA sempat turun 0,77% ke level Rp 129 per saham pukul 10.58 WIB. Adapun kapitalisasinya siang ini mencapai Rp 1,21 triliun. 

Di samping itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mewaspadai dampak tingginya harga beras terhadap inflasi bulanan. Per Februari 2024 rata-rata harga beras sudah menyentuh Rp 15.000 per kilogram dari Rp 14.000 per kilogram pada bulan sebelumnya. 

“Kita harus waspada terhadap kenaikan harga beras bulanan yang mencapai 7,7% year to date, hingga 21 Februari telah mencapai harga rata-rata Rp 15.175. Ini yang berkontribusi pada inflasi volatile food pada headline inflasi kita,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring Kamis (22/2).

Beberapa harga pangan lainnya juga menunjukkan kenaikan. Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, cabai merah naik mencapai 17%, telur ayam naik 3,9%, daging ayam 2,2%, hingga bawang putih naik 1,9%. Menurut dia, kenaikan harga ini akan menjadi tantangan jelang hari raya Idul Fitri dan bulan suci Ramadan.

Adapun Deputi Gubernur BI Aida S Budiman menjelaskan fenomena El Nino menjadi penyebab tingginya harga beras di Indonesia. Fenomena El Nino menyebabkan kekeringan terjadi di sejumlah daerah dan membuat musim tanam hingga panen bergeser.

Berdasarkan pantauan BI, harga beras termahal tembus Rp 18.800 per kg di Kalimantan Tengah. Beras pun menjadi penyebab tingginya inflasi volatile foods atau harga bergejolak. Pada Januari 2024, inflasi beras hanya mencapai 0,64%. 

“Dari survei biaya pantauan biaya itu memang kisaranya terlalu besar ya Rp 12.947 per kg, kalau di Kalimantan Tengah itu mencapai Rp 18.800 per kg,” kata Aida.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...