Sri Mulyani Waspadai Lonjakan Inflasi Imbas Mahalnya Harga Beras

 Zahwa Madjid
22 Februari 2024, 21:17
harga beras, inflasi, sri mulyani
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.
Warga antre membeli beras murah pada acara Bazar Beras Murah di Kelurahan Nerogtog, Kota Tangerang, Banten, Kamis (22/2/2024).
Button AI Summarize

Menteri Keuangan Sri Mulyani mewaspadai dampak tingginya harga beras terhadap inflasi bulanan. Per Februari 2024 rata-rata harga beras sudah menyentuh Rp 15.000 per kilogram dari Rp 14.000 per kilogram pada bulan sebelumnya.

“Kita harus waspada terhadap kenaikan harga beras bulanan yang mencapai 7,7% year to date, hingga 21 Februari telah mencapai harga rata-rata Rp 15.175. Ini yang berkontribusi pada inflasi volatile food pada headline inflation kita,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring Kamis (22/2).

Beberapa harga pangan lainnya juga menunjukkan kenaikan. Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, cabai merah naik mencapai 17%, telur ayam naik 3,9%, daging ayam 2,2%, hingga bawang putih naik 1,9%. Menurut dia, kenaikan harga ini akan menjadi tantangan jelang hari raya Idul Fitri dan bulan suci Ramadan.

“Maka volatile food harus bisa segera distabilkan. Agar headline inflasi kita masih bisa terjaga rendah pada saat inflasi dunia dan negara maju juga mengalami penurunan,” ujarnya.

Di sisi lain, Sri Mulyani mencatatkan inflasi Indonesia masih stabil secara keseluruhan, bahkan terbilang rendah dibandingkan beberapa negara dan secara global

Core inflation kita masih rendah di 1,68% dan administer price dalam hal ini kontribusi nya masih kecil di 1,74%. Di dalam negeri kita cukup baik menjaga stabilitas. Inflasi di Indonesia relatif rendah dibandingkan negara maju maupun inflasi global. Inflasi relatif rendah masih terjaga hingga akhir tahun,” ujarnya.

Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...