Divestasi Vale ke MIND ID Diteken Sore Ini, Sahamnya Justru Melemah

Patricia Yashinta Desy Abigail
26 Februari 2024, 15:38
Divestasi Vale ke MIND ID Diteken Sore Ini, Sahamnya Justru Melemah
Katadata/ Wahyu DJ
Aktivitas pabrik pengolahan Nikel milik PT Vale Indonesia (INCO) di wilayah Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Holding Badan Usaha Milik Negara atau BUMN yakni MIND ID bakal melaksanakan penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada Senin (26/2) sore ini.

Seiring dengan penandatanganan tersebut, harga saham INCO anjlok 1,77%. Berdasarkan data perdagangan 13.29 WIB, sahamnya berada di level Rp 3.880 per saham. Namun pada 15.10 WIB, saham INCO terperosot 2,28% ke level Rp 3.860 dari level penutupan Jumat (23/2), yakni Rp 3.950 per saham.

Saham Vale sempat berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan dengan menyentuh Rp 3.990 per saham sebagai level tertingginya. Sementara level terendah saham Vale hari ini berada di level Rp 3.830 per saham.

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 11,6 juta dengan nilai transaksi Rp 45,11 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 4.178 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 38,16 triliun.

Sebagaimana diketahui, kesepakatan divestasi saham Vale Indonesia kepada MIND ID sudah final. Kementerian ESDM menyebut harga yang disepakati divestasi 14% saham Vale kepada pemerintah itu pada kisaran Rp 3.000 per unitnya. Nilai ini berada di bawah harga pasar yang rata-rata diperdagangkan pada Rp 3.830 sampai Rp 3.990 pada Senin (26/2) dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 38,25 triliun. 

Pengamat pasar modal serta Direktur Avere Investama Teguh Hidayat sebelumnya mengatakan, jika kinerja keuangan Vale Indonesia bertumbuh dengan positif bisa dipastikan bisa menjadi angin segar bagi para pelaku pasar. Alhasil, investor ritel semakin mengencangkan kepemilikannya di INCO.

"Saham INCO bisa balik lagi ke harga semula bisa Rp 4.000 ke atas. Tapi untuk naik ke Rp 5.000 sampai Rp 6.000 itu tergantung kinerja perusahaan," katanya kepada Katadata.co.id, dikutip Senin (19/2).

Teguh juga berpendapat jika aksi akuisisi oleh pemerintah Indonesia merupakan suatu peluang menjanjikan. Dia menilai, dengan kepemilikan saham pemerintah yang lebih besar pada INCO, volume produksi perusahaan juga semakin bertambah besar. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...