IHSG Diramal Lanjutkan Kenaikan, Saham BRI dan Vale Masuk Rekomendasi
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan kembali melanjutkan tren menguat pada perdagangan Rabu (28/2). Sebelumnya, pada perdagangan Selasa kemarin, IHSG ditutup dengan kenaikan 0,02% ke level 7.285.
Phintraco Sekuritas mengatakan ada beberapa sentimen yang mempengaruhi gerak saham. Dari pasar global, investor masih menanti terhadap rilis data tingkat pertumbuhan PDB Amerika Serikat di kuartal empat. Konsensus pasar memperkiraan adanya penurunan menjadi 3,30% pada kuartal empat 2023, dibandingkan dengan kuartal ketiga 2023 yang berada di level 4,90%.
Menurut Phintraco Sekuritas, hal ini menunjukkan adanya kekhawatiran terkait pertumbuhan ekonomi AS yang melambat di kuartal empat 2023. Di sisi lain data non farm payrolls (NFP) justru menunjukkan peningkatan.
Menurut catatannya, non farm payrolls naik dari 333 ribu pada bulan Desember 2023 menjadi 353 ribu di Januari 2024. Kenaikan data NFP menunjukkan perbaikan sektor ketenagakerjaan dan mengindikasikan pemulihan aktivitas ekonomi di kuartal pertama 2024.
"Dari pasar regional, Jepang akan merilis data leading economic index, di mana konsensus memperkirakan pada level 110 basis poin (bps), naik pada bulan November yang berada di level 108,10 bps," tulis Phintraco dalam risetnya, Rabu (28/2).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham bank berkapitalisasi jumbo seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Lalu ada PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN).
Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 7.234, 7.200, 7.099 dan 7.021. Sedangkan level resistance berada di 7.320, 7.403, 7.503 dan 7.606.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan hold atau speculative buy pada saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan rentang harga 2.200-2.280. Lalu buy on weakness pada saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan rentang harga 2.400-2.500. Serta hold atau speculative buy pada saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) di rentang harga 5.850-5.975.
Rekomendasi selanjutnya yakni hold atau trading buy pada saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dengan rentang harga 6.200-6.275. Ivan turut merekomendasikan hold pada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan target harga terdekat di 4.260.