Terbang Tinggi, Harga Bitcoin 'To The Moon' Tembus Rp 1 Miliar
Bitcoin sebagai aset kripto terpopuler kembali mencatat lonjakan harga berturut-turut secara signifikan. Berdasarkan CoinMarketCap, harga Bitcoin sempat naik ke level US$ 55 ribuan atau lebih dari Rp 861 juta pada hari Selasa (27/2). Kemudian harga Bitcoin terus melaju kencang, to the moon hingga US$ 63 ribuan atau tembus Rp 1 miliar pada hari Kamis (29/2) pukul 00.15 WIB.
Kenaikan harga Bitcoin ini didorong oleh sejumlah faktor. Pertama, masuknya dana bersih sebesar US$ 6,1 miliar ke sejumlah ETF Bitcoin Spot yang sudah diperdagangkan di Amerika Serikat sejak 11 Januari 2024 lalu. Selain itu, volume perdagangan ETF Bitcoin Spot juga mencapai puncak baru sebesar US$ 2,4 miliar pada 26 Februari
Faktor pendorong selanjutnya yakni MicroStrategy, perusahaan perangkat lunak, membeli sekitar 3.000 token pada bulan ini, sehingga total kepemilikan Bitcoin perusahaan mencapai sekitar US$ 10 miliar.
Crypto Analyst Reku Fahmi Almuttaqin menyatakan sentimen positif kedua faktor tersebut menggambarkan besarnya peningkatan minat investor, khususnya investor tradisional AS terhadap Bitcoin.
“Beberapa indikator, seperti Realized HODL Ratio (RHODL) dan indikator Stock-to-Flow, menunjukkan potensi berlanjutnya tren bullish yang terjadi. Dengan begitu, kemungkinan Bitcoin akan mencetak all time high baru masih sangat terbuka,” jelas Fahmi dalam keterangan resmi, Kamis (29/2).
Melihat tren positif yang ada, kondisi sekarang menurutnya bisa menjadi momentum bagi investor yang ingin mendiversifikasikan investasinya ke aset kripto.
"Kondisi ini bisa membuka prospek investor yang baru ingin berinvestasi aset kripto untuk memulai perjalanannya. Sebab, performa Bitcoin menunjukkan bahwa instrumen aset kripto bukan hanya dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap, namun juga opsi diversifikasi untuk mengoptimalkan potensi return. Investor existing juga bisa memanfaatkan momentum ini untuk mendiversifikasikan aset kriptonya ke sejumlah koin lain yang berpotensi akan turut meningkat berkat kenaikan harga Bitcoin,” imbuhnya.
Namun, investor tetap perlu cermat dan bijak untuk memantau kondisi pasar secara berkala dan menyesuaikan strategi investasinya.
“Momentum bullish di Bitcoin ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran bagi investor untuk menyusun kembali strategi investasinya. Investor tetap diimbau untuk tetap mempertimbangkan seluruh keputusan investasi dengan riset mendalam dan pertimbangan yang bijak, serta tentunya menggunakan uang dingin untuk berinvestasi,” kata Fahmi.