OPEC+ Perpanjang Pangkas Produksi Minyak, Saham-saham Ini Bakal Cuan

Lona Olavia
4 Maret 2024, 11:23
OPEC+ Perpanjang Pangkas Produksi Minyak, Saham-saham Ini Bakal Cuan
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Aktivitas Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Button AI Summarize

Berlanjutnya pemotongan produksi minyak mentah secara sukarela oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia atau OPEC+berpotensi membatasi penurunan harga minyak.

Langkah itu menurut Investment Analyst Stockbit, Hendriko Gani dapat menguntungkan emiten produsen migas seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dari terjaganya harga jual rata-rata. Selain itu, stabilnya harga minyak di level yang cukup tinggi ini akan mendorong produsen meningkatkan investasi di sektor hulu migas.

“Hal ini akan menguntungkan emiten jasa migas seperti PT Elnusa Tbk (ELSA),  PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS), dan PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) dari peningkatan orderbook dan rata-rata harga jual,” tulisnya dalam riset Senin (4/3).

Khusus untuk MEDC, laba bersih emiten milik mendiang konglomerat Arifin Panigoro itu pada 2024 berpotensi tumbuh 14,8% secara tahunan menjadi US$ 350,7 juta. Hal itu didukung oleh tambahan produksi dari akuisisi Blok 60 di Oman pada akhir 2023.

Akuisisi tersebut akan meningkatkan produksi harian minyak MEDC sebesar 13 MBOEPD, setara 8% dari total produksi harian per September 2023 sehingga akan meningkatkan produksi harian MEDC dari level 160 MBOEPD pada estimasi 2023 menjadi 173 MBOEPD pada 2024.  

Kinerja laba bersih MEDC pada 2024 juga akan ditopang oleh pemulihan anak usahanya, terutama PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). Berdasarkan konsensus Bloomberg, AMMN diperkirakan akan mencatatkan laba bersih bersih sebesar US$816 juta pada 2024. Jumlah tersebut akan menambah laba bersih MEDC dari anak usaha sebesar US$ 171 juta.

Sebagai perusahaan yang mayoritas 70,2% pendapatannya berasal dari penjualan gas dengan harga fixed dan indexed, kinerja MEDC berkorelasi positif dengan harga minyak Brent, mengingat harga jual gas sendiri terkait dengan minyak Brent.

Hendriko memproyeksikan harga minyak mentah pada 2024 akan berada di level US$ 80 per barel, ditopang oleh konsistensi OPEC+ dalam menjaga suplai melalui pemangkasan produksi di tengah ekspektasi perlambatan pertumbuhan global yang dapat mengurangi permintaan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...